medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai konflik antara Palestina dan Israel masalah klasik. Segala upaya telah dilakukan beberapa negara untuk menciptakan kedamaian di sana.
Kalla mengatakan, Indonesia pernah membuat konferensi tingkat tinggi untuk mendamaikan konflik di Palestina. Tak hanya itu, segala seruan dan upaya juga dilakukan di Dewan Keamanan PBB.
"Ini intinya orang Palestina sendiri harus bersatu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 25 Juli 2017.
Hingga saat ini, ada tiga faksi di Palestina, Hamas, Fatah, dan Abas. Ego sektoral di antara tiga faksi ini masih sangat kuat. Oleh karena itu, Palestina dinilai kesulitan menghadapi Israel jika tak kunjung berdamai dengan diri sendiri.
"Itu dulu, baru kemudian tentu kalau solidaritas sangat tinggi di mana-mana," jelas Kalla.
Polisi Israel sempat menutup Masjid Al-Aqsa usai terjadi penembakan. Ulama ternama Yerusalem, Mohammad Ahmed Hussein sempat ditahan, tapi kini dibebaskan.
Saat ini, polisi Israel melarang pria Muslim berusia di bawah 50 tahun untuk melakukan Salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa. Polisi juga memasang detektor di pintu masuk kompleks untuk meningkatkan keamanan.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0kpJQy0N" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai konflik antara Palestina dan Israel masalah klasik. Segala upaya telah dilakukan beberapa negara untuk menciptakan kedamaian di sana.
Kalla mengatakan, Indonesia pernah membuat konferensi tingkat tinggi untuk mendamaikan konflik di Palestina. Tak hanya itu, segala seruan dan upaya juga dilakukan di Dewan Keamanan PBB.
"Ini intinya orang Palestina sendiri harus bersatu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 25 Juli 2017.
Hingga saat ini, ada tiga faksi di Palestina, Hamas, Fatah, dan Abas. Ego sektoral di antara tiga faksi ini masih sangat kuat. Oleh karena itu, Palestina dinilai kesulitan menghadapi Israel jika tak kunjung berdamai dengan diri sendiri.
"Itu dulu, baru kemudian tentu kalau solidaritas sangat tinggi di mana-mana," jelas Kalla.
Polisi Israel sempat menutup Masjid Al-Aqsa usai terjadi penembakan. Ulama ternama Yerusalem, Mohammad Ahmed Hussein sempat ditahan, tapi kini dibebaskan.
Saat ini, polisi Israel melarang pria Muslim berusia di bawah 50 tahun untuk melakukan Salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa. Polisi juga memasang detektor di pintu masuk kompleks untuk meningkatkan keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
