Fokus Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Berencana Geser Sejumlah Pos Anggaran
Kautsar Widya Prabowo • 24 Mei 2023 21:23
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah bakal menggeser beberapa anggaran untuk difokuskan pada penanganan kemiskinan ekstrem. Pasalnya, beberapa program yang dianggap untuk masyarakat miskin tidak tersalurkan secara tepat.
"Kita harapkan anggaran-anggaran yang sudah tersedia. Kemudian kita akan optimalkan supaya tidak kemana-mana anggaran itu harus memang untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujar Wapres usai memimpin rapat pleno percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu, 24 Mei 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator didang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan beberapa program yang tidak efektif dalam menangani kemiskinan, seperti subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi listrik. Pasalnya, program tersebut lebih banyak dinikmati oleh masyarakat yang dinilai mampu.
"Subsidi BBM kan itu tidak bisa diklaim untuk orang miskin apalagi miskin ekstrem karena orang yang ekstrem gak banyak yang menggunakan (kendaraan), jadi kita tidk bisa mengklaim itu (untuk orang miskin). Mislanya subsidi listrik apa semua untuk orang miskin, enggak," jelas Muhadjir.
Muhadjir belum dapat membeberkan program yang akan difokuskan untuk penanganan kemiskinan ekstrem. Pasalnya, rencana pergeseraan anggaran baru mencuat dalam rapat pleno percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Dalam rapat tersebut, Wapres Ma'ruf, kata Muhadjir telah mengginstruksikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengkaji program jaring pengamanan sosial yang tidak tersalurkan secara tepat sasaran. Sehingga target pemerintah dalam menghapus kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024 dapat terwujud.
"Tadi Pak Wapres (dalam rapat) menyarankan secara spesifik, sehingga pergeseran anggaran itu mana yang betul-betul nanti untuk miskin ekstrem makannya namanya percepatan per sasaran kan, per sasaran itu bukan hanya by name by address tepat tapi bantuannya itu juga harus spesifik," jelas Muhadjir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah bakal menggeser beberapa anggaran untuk difokuskan pada penanganan kemiskinan ekstrem. Pasalnya, beberapa program yang dianggap untuk masyarakat miskin tidak tersalurkan secara tepat.
"Kita harapkan anggaran-anggaran yang sudah tersedia. Kemudian kita akan optimalkan supaya tidak kemana-mana anggaran itu harus memang untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujar Wapres usai memimpin rapat pleno percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu, 24 Mei 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator didang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan beberapa program yang tidak efektif dalam menangani kemiskinan, seperti subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi listrik. Pasalnya, program tersebut lebih banyak dinikmati oleh masyarakat yang dinilai mampu.
"Subsidi BBM kan itu tidak bisa diklaim untuk orang miskin apalagi miskin ekstrem karena orang yang ekstrem gak banyak yang menggunakan (kendaraan), jadi kita tidk bisa mengklaim itu (untuk orang miskin). Mislanya subsidi listrik apa semua untuk orang miskin, enggak," jelas Muhadjir.
Muhadjir belum dapat membeberkan program yang akan difokuskan untuk penanganan kemiskinan ekstrem. Pasalnya, rencana pergeseraan anggaran baru mencuat dalam rapat pleno percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Dalam rapat tersebut, Wapres Ma'ruf, kata Muhadjir telah mengginstruksikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengkaji program jaring pengamanan sosial yang tidak tersalurkan secara tepat sasaran. Sehingga target pemerintah dalam menghapus kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024 dapat terwujud.
"Tadi Pak Wapres (dalam rapat) menyarankan secara spesifik, sehingga pergeseran anggaran itu mana yang betul-betul nanti untuk miskin ekstrem makannya namanya percepatan per sasaran kan, per sasaran itu bukan hanya by name by address tepat tapi bantuannya itu juga harus spesifik," jelas Muhadjir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)