Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan aman dan sukses. Ada empat indikator kesuksesan Pemilu 2024 versi Tito.
"Pertama, aman dan lancar, artinya tidak terjadi gangguan-gangguan signifikan termasuk lancar distribusi logistik," kata Tito dalam Dialog Kebangsaan KPU, Bawaslu, dan BNPT bersama partai politik di Jakarta Selatan, Senin, 13 Maret 2023.
Tito mengatakan indikator kedua ialah partisipasi pemilih yang tinggi. Dia berkaca dari angka partisipasi pada Pemilu 2019 yang mencapai 81,9 persen.
"Ini pertama kalinya yang tertinggi. Paling tidak (di Pemilu 2024) jangan turun, minimal sama agar legitimasi kuat," ujar dia.
Mantan Kapolri itu menyebut indikator ketiga, yakni tidak terjadi konflik yang merusak persatuan dan kesatuan. Hal itu penting lantaran polarisasi berpotensi menimbulkan konflik.
"Tapi harus di-manage agar tidak memecah persatuan," tutur dia.
Tito menyebut salah satu pemangku kepentingan terkait ialah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Lembaga itu dinilai berperan penting mencegah polarisasi dan mengampanyekan narasi moderat.
"Karena mesin politik lama-lama akan panas dan bisa meledak. Sehingga perlu sistem pendingin berupa narasi persatuan dan kesatuan," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan aman dan sukses. Ada empat indikator kesuksesan
Pemilu 2024 versi Tito.
"Pertama, aman dan lancar, artinya tidak terjadi gangguan-gangguan signifikan termasuk lancar distribusi logistik," kata Tito dalam Dialog Kebangsaan KPU, Bawaslu, dan BNPT bersama partai politik di Jakarta Selatan, Senin, 13 Maret 2023.
Tito mengatakan indikator kedua ialah partisipasi pemilih yang tinggi. Dia berkaca dari angka partisipasi pada Pemilu 2019 yang mencapai 81,9 persen.
"Ini pertama kalinya yang tertinggi. Paling tidak (di
Pemilu 2024) jangan turun, minimal sama agar legitimasi kuat," ujar dia.
Mantan Kapolri itu menyebut indikator ketiga, yakni tidak terjadi konflik yang merusak persatuan dan kesatuan. Hal itu penting lantaran polarisasi berpotensi menimbulkan konflik.
"Tapi harus di-manage agar tidak memecah persatuan," tutur dia.
Tito menyebut salah satu pemangku kepentingan terkait ialah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Lembaga itu dinilai berperan penting mencegah polarisasi dan mengampanyekan narasi moderat.
"Karena mesin politik lama-lama akan panas dan bisa meledak. Sehingga perlu sistem pendingin berupa narasi persatuan dan kesatuan," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
