Menurut dia, isu yang menyebut PDI Perjuangan anti-Islam tak berdasar. Malah, kata Kapitra, simbol-simbol Islam melekat dalam setiap kegiatan PDI Perjuangan.
"Kata Einstein, orang banyak punya mulut, tapi belum tentu punya otak. Pakailah otak, supaya kita bisa lihat jernih bahwa saya melihat sendiri, melihat langsung bahwa atribut Islam dipakai dalam sambutan, dalam pidato," kata Kapitra di sela-sela pembekalan calon anggota legislatif PDI Perjuangan, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Minggu, 5 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kapitra melanjutkan, stigma negatif yang berkembang, termasuk tudingan keterkaitan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) juga tak memiliki dasar argumen yang kuat. Bahkan, menurutnya, tudingan itu haram.
"Saya ingin mengatakan bahwa stigma yang mengatakan PDIP adalah PKI itu adalah stigma yang menyesatkan, itu stigma haram,"
Kapitra mengaku diterima dengan baik oleh partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Bahkan, dia mengklaim telah diminta menjembatani masyarakat untuk memahami PDI Perjuangan.
Baca:PDI Perjuangan Gembleng Bacaleg Jelang Pemilu
"Artinya bagaimana saya bisa juga menjadi jembatan, informasikan ke luar, apa yang sesungguhnya. Ibu Mega tidak pernah melarang-melarang saya," paparnya.
Kapitra resmi bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia memilih partai banteng moncong putih itu sebagai kendaraan politiknya menuju DPR.
(DMR)