Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tak menampik penerbitan daftar 200 mubalig untuk mencegah pengajian disusupi unsur politik. Daftar itu dikeluarkan karena Kemenag menerima banyak pertanyaan tentang penceramah yang ideal.
"Kami mendapat masukan dasar dari mereka yang meminta.Karena mereka tak ingin ceramah keagamaan diisi hal-hal yang berpotensi menimbulkan keresahan di tengah umat," kata Lukman di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Mei 2018.
Daftar 200 nama mubalig itu tak semata-mata dikeluarkan Kemenag. Daftar itu merupakan rekomendasi dari seluruh elemen masyarakat seperti organisasi masyarakat (ormas) Islam, pengurus masjid, dan perguruan tinggi.
Baca: Menag Sebut Daftar Mubalig Permintaan Masyarakat
Lukman tak ingin daftar 200 nama mubalig itu disebut merepresentasikan penceramah di Indonesia. Karena, masih banyak mubalig berkompetensi yang belum masuk dalam daftar. Kemenag segera menerbitan daftar tambahan.
"Sifat dari rilis itu yang hakikatnya sangat dinamis, tahap awal, masih akan mengalami pembaruan seiring masukan dari masyarakat," jelas Lukman.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybDOl1AN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tak menampik penerbitan daftar 200 mubalig untuk mencegah pengajian disusupi unsur politik. Daftar itu dikeluarkan karena Kemenag menerima banyak pertanyaan tentang penceramah yang ideal.
"Kami mendapat masukan dasar dari mereka yang meminta.Karena mereka tak ingin ceramah keagamaan diisi hal-hal yang berpotensi menimbulkan keresahan di tengah umat," kata Lukman di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Mei 2018.
Daftar 200 nama mubalig itu tak semata-mata dikeluarkan Kemenag. Daftar itu merupakan rekomendasi dari seluruh elemen masyarakat seperti organisasi masyarakat (ormas) Islam, pengurus masjid, dan perguruan tinggi.
Baca: Menag Sebut Daftar Mubalig Permintaan Masyarakat
Lukman tak ingin daftar 200 nama mubalig itu disebut merepresentasikan penceramah di Indonesia. Karena, masih banyak mubalig berkompetensi yang belum masuk dalam daftar. Kemenag segera menerbitan daftar tambahan.
"Sifat dari rilis itu yang hakikatnya sangat dinamis, tahap awal, masih akan mengalami pembaruan seiring masukan dari masyarakat," jelas Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)