Juru Bicara Presiden Johan Budi--Metrotvnews.com/Githa Farahdina
Juru Bicara Presiden Johan Budi--Metrotvnews.com/Githa Farahdina

Presiden Nilai Surat Yuddy tak Etis

Githa Farahdina • 01 April 2016 19:05
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo sudah menerima informasi surat permintaan fasilitas negara yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Jokowi menilai, jika surat itu benar, apa yang dilakukan Menpan RB Yuddy Chrisnandi bertabrakan dengan yang dijalankan presiden.
 
"Presiden bilang tidak etis, tidak elok, bertabrakan dengan semangat reformasi birokrasi sendiri," tegas Juru Bicara Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).
 
Namun Jokowi tak mau terburu-buru. Apalagi, belum jelas apakah surat tersebut benar-benar atas perintah Yuddy atau bukan.

Yuddy telah membantah mengetahui surat itu. Penjelasan sang menteri tetap dibutuhkan. "Ini belum tentu perintah Menpan-RB, bisa saja staf. Presiden butuh penjelasan benarnya seperti apa," ujar dia.
 
Hingga kini Johan belum mendengar rencana Presiden Jokowi memanggil langsung Yuddy untuk meminta penjelasan.
 
Yuddy membantah mengeluarkan surat permintaan fasilitas untuk koleganya Wahyu Dewanto. Yuddy mengakui Wahyu Dewanto yang juga anggota DPRD DKI Jakarta itu adalah koleganya.
 
Bahkan, Yuddy mengaku sangat kenal baik dan dekat Wahyu. "Saya kenal. Bagaimana mungkin saya tidak kenal, dia (Wahyu Dewanto) kawan saya betul," kata Yuddy, Kamis 31 Maret.
 
Meski demikian, kata Yuddy, dirinya tidak pernah memerintahkan Sekretaris Kemenpan RB (Sesmenpan RB) untuk membuat surat tersebut. Bahkan, Yuddy mengklaim tidak pernah menggunakan fasilitas negara buat dirinya dan keluarganya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan