medcom.id, Jakarta: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku telah menerima salinan laporan audit keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari Badan Pemeriksa Keuangan. Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mengkaji salinan tersebut dengan melakukan audit ulang secara investigatif bukan pembentukan panitia kerja atau panitia khusus.
"Gubernur menerima dan saya juga menerima laporan dari BPK. Setelah kita kaji, kita akan melakukan audit investigasi. Mana aset DKI yang hilang. Karena ini harus dituntaskan. Enggak bisa tidak. Aset DKI sangat banyak yang hilang ke tangan pihak ke tiga. Apa yang dikatakan laporan BPK. Itulah yang mau kita audit," kata Prasetyo usai menghadiri buka puasa bersama di Rumah Dinas Gubernur, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2015).
Dalam rangka audit investigasi itu, Prasetyo akan menggandeng narasumber independen. Selain itu, pihaknya juga menghadirkan para auditor untuk membahas bersama, terkait temuan BPK tersebut. Hasil audit tersebut kemudian akan dibagi per komisi dan meminta pertanggungjawaban dari Pemprov.
"Dari situ kita pilah-pilah. Ini komisi apa-apa. Kita akan bekerja. Setelah itu, kita panggil gubernur. Ini siapa ini. SKPD. BPKAD-nya gimana? Aset kita kok bisa hilang ke pihak ketiga? Karena kalau aset-aset digunakan dengan baik dapat membantu keuangan pemprov," terang Prasetyo.
Prasetyo hadir buka puasa dengan didampingi mayoritas pimpinan fraksi DPRD DKI Jakarta, bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan jajaran lainnya. Hadir juga Wagub Djarot Saiful Hidayat, Sekda DKI Syaefullah, Kepala Inspektorat Larso Marbun dan Kepala BPKAD Heru Budi Hartono.
Pras dan kawan-kawan tampak berbicara panjang lebar dengan Ahok di meja makan. Pembicaraan itu berlangsung sekira dua jam setelah azan Maghrib berkumandang. Saat dikonfirmasi, Ahok membantah pertemuan itu khusus membahas laporan BPK.
"Enggak. Enggak ada kok," ungkap Ahok singkat.
medcom.id, Jakarta: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku telah menerima salinan laporan audit keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari Badan Pemeriksa Keuangan. Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mengkaji salinan tersebut dengan melakukan audit ulang secara investigatif bukan pembentukan panitia kerja atau panitia khusus.
"Gubernur menerima dan saya juga menerima laporan dari BPK. Setelah kita kaji, kita akan melakukan audit investigasi. Mana aset DKI yang hilang. Karena ini harus dituntaskan. Enggak bisa tidak. Aset DKI sangat banyak yang hilang ke tangan pihak ke tiga. Apa yang dikatakan laporan BPK. Itulah yang mau kita audit," kata Prasetyo usai menghadiri buka puasa bersama di Rumah Dinas Gubernur, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2015).
Dalam rangka audit investigasi itu, Prasetyo akan menggandeng narasumber independen. Selain itu, pihaknya juga menghadirkan para auditor untuk membahas bersama, terkait temuan BPK tersebut. Hasil audit tersebut kemudian akan dibagi per komisi dan meminta pertanggungjawaban dari Pemprov.
"Dari situ kita pilah-pilah. Ini komisi apa-apa. Kita akan bekerja. Setelah itu, kita panggil gubernur. Ini siapa ini. SKPD. BPKAD-nya gimana? Aset kita kok bisa hilang ke pihak ketiga? Karena kalau aset-aset digunakan dengan baik dapat membantu keuangan pemprov," terang Prasetyo.
Prasetyo hadir buka puasa dengan didampingi mayoritas pimpinan fraksi DPRD DKI Jakarta, bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan jajaran lainnya. Hadir juga Wagub Djarot Saiful Hidayat, Sekda DKI Syaefullah, Kepala Inspektorat Larso Marbun dan Kepala BPKAD Heru Budi Hartono.
Pras dan kawan-kawan tampak berbicara panjang lebar dengan Ahok di meja makan. Pembicaraan itu berlangsung sekira dua jam setelah azan Maghrib berkumandang. Saat dikonfirmasi, Ahok membantah pertemuan itu khusus membahas laporan BPK.
"Enggak. Enggak ada kok," ungkap Ahok singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)