medcom.id, Jakarta: Anggota DPR Herman Khaeron menilai pidato Presiden Jokowi tidak menunjukkan semangat dan optimisme. Pidato hanya membaca naskah yang telah disiapkan.
“Kami hargai pidato Presiden Jokowi, dua kali pidato berlancar-lancar, baik dan tidak ada interupsi. Tapi, karena Pak Jokowi teks book, tidak ada semangat dalam berpidato dan tidak mencerminkan optimisme. Tidak bisa menggelorakan atau membangkitkan semangat,” kata Herman usai menghadiri pidato Presiden di Gedung DPR Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Politikus Partai Demokrat ini menilai, konten atau isi pidato Jokowi sangat normatif. “Yang saya pahami, konten dari pidato Pak Jokowi sangat normatif, tidak ada isi pidatonya yang menyebutkan capaian-capaian yang signifikan. Beliau hanya menyampaikan akan, nanti hingga saat ini,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, itu.
Dia menyarankan, ke depan Presiden Jokowi bisa menunjukkan rasa optimisme dalam setiap penyampaian pidato. “Sarannya ke depan, ada penggalan-penggalan tertentu yang merupakan bagian dari semangat. Bahasa tubuhnya juga harus menggelora semangat,” kata Herman.
medcom.id, Jakarta: Anggota DPR Herman Khaeron menilai pidato Presiden Jokowi tidak menunjukkan semangat dan optimisme. Pidato hanya membaca naskah yang telah disiapkan.
“Kami hargai pidato Presiden Jokowi, dua kali pidato berlancar-lancar, baik dan tidak ada interupsi. Tapi, karena Pak Jokowi teks book, tidak ada semangat dalam berpidato dan tidak mencerminkan optimisme. Tidak bisa menggelorakan atau membangkitkan semangat,” kata Herman usai menghadiri pidato Presiden di Gedung DPR Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Politikus Partai Demokrat ini menilai, konten atau isi pidato Jokowi sangat normatif. “Yang saya pahami, konten dari pidato Pak Jokowi sangat normatif, tidak ada isi pidatonya yang menyebutkan capaian-capaian yang signifikan. Beliau hanya menyampaikan akan, nanti hingga saat ini,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, itu.
Dia menyarankan, ke depan Presiden Jokowi bisa menunjukkan rasa optimisme dalam setiap penyampaian pidato. “Sarannya ke depan, ada penggalan-penggalan tertentu yang merupakan bagian dari semangat. Bahasa tubuhnya juga harus menggelora semangat,” kata Herman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)