Jakarta: DPR janji melibatkan elemen mahasiswa dalam setiap pembahasan rancangan undang-undang (RUU). Mahasiswa yang diundang barang tentu disesuaikan dengan jenis RUU dan disiplin keilmuan.
"Bahwa semua pembahasan ke depan berkaitan dengan naskah akademik RUU kami akan libatkan teman-teman yang tertarik membahas itu," kata Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2019.
Misalnya, DPR membahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Dewan akan mengajak mahasiswa fakultas hukum atau ilmu sosial untuk ikut sumbang masukan.
"Ruang itu kita berikan kepada teman-teman (mahasiswa), sudah saya janjikan," ujarnya.
Ketua Badan Legislasi Supratman juga sudah menemui mahasiswa yang berdemo untuk menolak sejumlah RUU pada Senin, 23 September 2019. Ketika itu, mahasiswa masih belum terbuka dan malah menuntut bertemu seluruh anggota Komisi III.
"Jadi kan enggak pada substansinya. Barangkali ini soal komunikasi," ungkapnya.
Indra memastikan DPR tetap berkomitmen membuka dialog dengan mahasiswa. Ketua DPR Bambang Soesatyo juga ingin menemui mahasiswa yang berunjuk rasa kemarin.
Bamsoet, kata dia, sempat keluar Parlemen dan mendekat ke pusat unjuk rasa untuk berbicara dengan mahasiswa. Namun, situasi kadung ricuh dan polisi telanjur mengeluarkan gas air mata.
"Mudah-mudahan yang kemarin jadi pelajaran buat kita semua," ujarnya.
Bamsoet dijadwalkan bertemu dengan sejumlah perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk berdialog pada hari ini. Pertemuan itu diharapkan menjadi jembatan bagi mahasiswa menyuarakan aspirasinya secara langsung kepada pimpinan DPR.
"Apa yang dirisaukan teman-teman mahasiswa kita akan bicara sama-sama jalan keluarnya seperti apa," ujarnya.
Bagi Indra, hampir seluruh tuntutan mahasiswa sejatinya telah dipenuhi. DPR menunda pengesahan empat RUU. "Jadi sebenarnya sudah lebih kompromis terhadap masalah-masalah yang terjadi," ujarnya.
Jakarta: DPR janji melibatkan elemen mahasiswa dalam setiap pembahasan rancangan undang-undang (RUU). Mahasiswa yang diundang barang tentu disesuaikan dengan jenis RUU dan disiplin keilmuan.
"Bahwa semua pembahasan ke depan berkaitan dengan naskah akademik RUU kami akan libatkan teman-teman yang tertarik membahas itu," kata Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2019.
Misalnya, DPR membahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Dewan akan mengajak mahasiswa fakultas hukum atau ilmu sosial untuk ikut sumbang masukan.
"Ruang itu kita berikan kepada teman-teman (mahasiswa), sudah saya janjikan," ujarnya.
Ketua Badan Legislasi Supratman juga sudah menemui mahasiswa yang berdemo untuk
menolak sejumlah RUU pada Senin, 23 September 2019. Ketika itu, mahasiswa masih belum terbuka dan malah menuntut bertemu seluruh anggota Komisi III.
"Jadi kan enggak pada substansinya. Barangkali ini soal komunikasi," ungkapnya.
Indra memastikan DPR tetap berkomitmen membuka dialog dengan mahasiswa. Ketua DPR Bambang Soesatyo juga ingin menemui mahasiswa yang berunjuk rasa kemarin.
Bamsoet, kata dia, sempat keluar Parlemen dan mendekat ke pusat unjuk rasa untuk berbicara dengan mahasiswa. Namun, situasi kadung ricuh dan polisi telanjur mengeluarkan gas air mata.
"Mudah-mudahan yang kemarin jadi pelajaran buat kita semua," ujarnya.
Bamsoet dijadwalkan bertemu dengan sejumlah perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk berdialog pada hari ini. Pertemuan itu diharapkan menjadi jembatan bagi mahasiswa menyuarakan aspirasinya secara langsung kepada pimpinan DPR.
"Apa yang dirisaukan teman-teman mahasiswa kita akan bicara sama-sama jalan keluarnya seperti apa," ujarnya.
Bagi Indra, hampir seluruh tuntutan mahasiswa sejatinya telah dipenuhi. DPR menunda pengesahan empat RUU. "Jadi sebenarnya sudah lebih kompromis terhadap masalah-masalah yang terjadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)
