medcom.id, Jakarta: Indonesia memiliki beranekaragam suku, ras, adat, budaya, agama, pulau, dan bahasa. Mahasiswa diminta harus turut berperan aktif mewujudkan kebinekaan di Nusantara.
“Saya berharap mahasiswa tidak menjadi pelaku kejahatan narkoba, radikalisme, tawuran, dan lainnya. Serta berperan dalam menjaga dan memelihara kamtibmas, tertib berlalu lintas, dan menjadi contoh tauladan,” kata Staf Ahli Sospol Kapolri Irjen Iza Fadri di Auditorium Utama Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin 20 Februari 2017
Dalam seminar yang diselenggarakn UIN Jakarta dan Forum Nusantara bertajuk ‘Merangkai Indonesia dalam Kebhinekaan’, Iza menyebut kebinekaan Indonesia dalam posisi rawan. Banyak faktor yang tengah memengaruhi kebinekaan sebagai salah satu dari empat pilar bangsa.
Dari faktor internal, Indonesia didominasi masyarakat kelas bawah banyak dipengaruhi isu-isu yang dapat merusak persatuan. Sedangkan dari faktor eksternal, stigma siapa yang kuat menjadi pemenang dalam globalisasi turut menciptakan kerawanan.
“Muncul persaingan ketat, kejahatan berdimensi baru, serta memudarnya nilai luhur kebangsaan, munculnya terorisme, aksi masa, separatisme dan intoleransi,” kata Iza.
Pengaruh media sosial pun turut disorot oleh Iza. Masyarakat yang lebih percaya media sosial ketimbang media konservatif dengan berita terverifikasi turut mengancam kebinekaan.
“Masyarakat harus waspada dan berhati-hati dalam men-download, men-share berita yang tidak bisa diketahui kebenarannya," tandasnya
medcom.id, Jakarta: Indonesia memiliki beranekaragam suku, ras, adat, budaya, agama, pulau, dan bahasa. Mahasiswa diminta harus turut berperan aktif mewujudkan kebinekaan di Nusantara.
“Saya berharap mahasiswa tidak menjadi pelaku kejahatan narkoba, radikalisme, tawuran, dan lainnya. Serta berperan dalam menjaga dan memelihara kamtibmas, tertib berlalu lintas, dan menjadi contoh tauladan,” kata Staf Ahli Sospol Kapolri Irjen Iza Fadri di Auditorium Utama Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin 20 Februari 2017
Dalam seminar yang diselenggarakn UIN Jakarta dan Forum Nusantara bertajuk ‘Merangkai Indonesia dalam Kebhinekaan’, Iza menyebut kebinekaan Indonesia dalam posisi rawan. Banyak faktor yang tengah memengaruhi kebinekaan sebagai salah satu dari empat pilar bangsa.
Dari faktor internal, Indonesia didominasi masyarakat kelas bawah banyak dipengaruhi isu-isu yang dapat merusak persatuan. Sedangkan dari faktor eksternal, stigma siapa yang kuat menjadi pemenang dalam globalisasi turut menciptakan kerawanan.
“Muncul persaingan ketat, kejahatan berdimensi baru, serta memudarnya nilai luhur kebangsaan, munculnya terorisme, aksi masa, separatisme dan intoleransi,” kata Iza.
Pengaruh media sosial pun turut disorot oleh Iza. Masyarakat yang lebih percaya media sosial ketimbang media konservatif dengan berita terverifikasi turut mengancam kebinekaan.
“Masyarakat harus waspada dan berhati-hati dalam men-download, men-share berita yang tidak bisa diketahui kebenarannya," tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)