Jakarta: Massa yang tergabung dalam Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) melakukan aksi doa bersama di depan Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Menteng, Jakarta Pusat. Lantunan doa mereka mengarah pada tuntutan mundurnya Suharso Monoarfa sebagai ketua umum PPP.
Aksi doa bersama dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PPP Jakarta Selatan, Muchbari. Muchbari mengaku prihatin dengan keterpurukan yang dialami PPP akibat banyaknya pelanggaran anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang dilakukan oleh Suharso.
“Mudah-mudah Allah mengabulkan doa-doa kami dan PPP diselamatkan dari keterpurukan,” ucap Muchbari dalam tayangan Headline News, Metro TV, Kamis, 4 Agustus 2022.
Aksi doa bersama ini dilakukan dengan munajat agar Suharso segera mundur dari jabatannya. Muchbari juga berharap agar internal partai bisa segera menentukan sikap agar PPP bisa terlepas dari keterpurukan.
"Karena mereka (internal partai) tidak bisa menentukan dan mereka tidak bisa mengambil sikap. Kami ingin tabayyun langsung dengan Suharso, ayo kita duduk bersama bagaimana langkah ke depan supaya PPP maju,” lanjut dia.
Baca: Pemilu 2024, Warga Papua yang Belum Punya e-KTP Diusulkan Pakai Suket
Meskipun merencanakan musyawarah bersama, Muchbari tetap menuntut Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya. “Walaupun tabayyun, tuntutannya tetap sama, Suharso harus mundur,” tegasnya.
Rentetan aksi serupa juga dilakukan oleh mahasiswa yang meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan gratifikasi Suharso. Selain itu, Gerakan Perempuan Milenial untuk Keadilan (GPMK) juga melaporkan pelanggaran perilaku Suharso yang merendahkan perempuan. (Annisa Ambarwaty)
Jakarta: Massa yang tergabung dalam Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) melakukan aksi doa bersama di depan Kantor DPP
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Menteng, Jakarta Pusat. Lantunan doa mereka mengarah pada tuntutan mundurnya Suharso Monoarfa sebagai ketua umum PPP.
Aksi doa bersama dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PPP Jakarta Selatan, Muchbari. Muchbari mengaku prihatin dengan keterpurukan yang dialami PPP akibat banyaknya pelanggaran anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang dilakukan oleh Suharso.
“Mudah-mudah Allah mengabulkan doa-doa kami dan PPP diselamatkan dari keterpurukan,” ucap Muchbari dalam tayangan Headline News,
Metro TV, Kamis, 4 Agustus 2022.
Aksi doa bersama ini dilakukan dengan munajat agar Suharso segera mundur dari jabatannya. Muchbari juga berharap agar internal partai bisa segera menentukan sikap agar PPP bisa terlepas dari keterpurukan.
"Karena mereka (internal partai) tidak bisa menentukan dan mereka tidak bisa mengambil sikap. Kami ingin tabayyun langsung dengan Suharso, ayo kita duduk bersama bagaimana langkah ke depan supaya PPP maju,” lanjut dia.
Baca:
Pemilu 2024, Warga Papua yang Belum Punya e-KTP Diusulkan Pakai Suket
Meskipun merencanakan musyawarah bersama, Muchbari tetap menuntut Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya. “Walaupun tabayyun, tuntutannya tetap sama, Suharso harus mundur,” tegasnya.
Rentetan aksi serupa juga dilakukan oleh mahasiswa yang meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan gratifikasi Suharso. Selain itu, Gerakan Perempuan Milenial untuk Keadilan (GPMK) juga melaporkan pelanggaran perilaku Suharso yang merendahkan perempuan.
(Annisa Ambarwaty) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)
