Jakarta: Indonesia dibayangi krisis pada 2023, seluruh milenial diminta memperkuat optimisme. Dorongan itu disampaikan Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis (GIO) Ngasiman Djoyonegoro.
"Situasi sulit ini yang sedang dihadapi Indonesia. Akan tetapi dengan melimpahnya sumberdaya nasional dan komitmen pemangku kebijakan, saya yakin kita akan mampu menghadapi tantangan krisis ini," ujar Ngasiman melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Oktober 2022.
Menurut dia, banyak hal dapat memperburuk kondisi Indonesia. Sehingga, pemuda mesti menebar optimisme dan memperbanyak karya.
Ngasiman mengatakan pemuda telah mengambil peran sejak zaman pra kemerdekaan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peran ini, kata dia, perlu dijaga keberlanjutannya.
"GIO menangkap tongkat estafet itu dan meneruskannya kepada generasi berikutnya," kata Ngasiman Djoyonegoro.
GIO, kata dia, terus mengembangkan kiprahnya di kancah nasional. Terutama dalam menumbuhkan optimisme melalui kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan bangsa Indonesia.
Pada ulang tahun yang ke-4 ini GIO menyelenggarakan kegiatan merawat Optimisme berupa bakti sosial dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pihaknya membagikan 1.000 paket sembako kepada masyarakat di sekitar kantor di Jalan Tebet Barat VIII Jakarta.
Diharapkan dengan penyelenggaran kegiatan di atas inisiatif kolaborasi antarberbagai elemen bangsa dapat terus dilakukan. Pihaknya siap bersinergi dengan seluruh elemen bangsa, bekerja bersama sehingga bangsa kita meraih kemenangan dan kemajuan.
"Kepentingan nasional harus diletakkan di atas segala kepentingan. Saya yakin dengan semangat Optimisme, Persatuan, SDM Unggul yang berkarakter Nasionalisme dan penguasaan teknologi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045," tutup Ngasiman.
Jakarta: Indonesia dibayangi krisis pada 2023, seluruh
milenial diminta memperkuat optimisme. Dorongan itu disampaikan Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis (GIO) Ngasiman Djoyonegoro.
"Situasi sulit ini yang sedang dihadapi Indonesia. Akan tetapi dengan melimpahnya sumberdaya nasional dan komitmen pemangku kebijakan, saya yakin kita akan mampu menghadapi tantangan
krisis ini," ujar Ngasiman melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Oktober 2022.
Menurut dia, banyak hal dapat memperburuk kondisi Indonesia. Sehingga,
pemuda mesti menebar optimisme dan memperbanyak karya.
Ngasiman mengatakan pemuda telah mengambil peran sejak zaman pra kemerdekaan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peran ini, kata dia, perlu dijaga keberlanjutannya.
"GIO menangkap tongkat estafet itu dan meneruskannya kepada generasi berikutnya," kata Ngasiman Djoyonegoro.
GIO, kata dia, terus mengembangkan kiprahnya di kancah nasional. Terutama dalam menumbuhkan optimisme melalui kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan bangsa Indonesia.
Pada ulang tahun yang ke-4 ini GIO menyelenggarakan kegiatan merawat Optimisme berupa bakti sosial dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pihaknya membagikan 1.000 paket sembako kepada masyarakat di sekitar kantor di Jalan Tebet Barat VIII Jakarta.
Diharapkan dengan penyelenggaran kegiatan di atas inisiatif kolaborasi antarberbagai elemen bangsa dapat terus dilakukan. Pihaknya siap bersinergi dengan seluruh elemen bangsa, bekerja bersama sehingga bangsa kita meraih kemenangan dan kemajuan.
"Kepentingan nasional harus diletakkan di atas segala kepentingan. Saya yakin dengan semangat Optimisme, Persatuan, SDM Unggul yang berkarakter Nasionalisme dan penguasaan teknologi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045," tutup Ngasiman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)