Jakarta: Wacana kampanye di kampus didukung. Berbagai pihak dinilai tak perlu khawatir lembaga pendidikan itu dipolitisasi dengan kegiatan sosialisasi visi dan misi kandidat pemilu itu.
"Tidak perlu khawatir banyak pihak kalau kampus ini nanti dipolitisasi," kata anggota Komisi II DPR Aminurokhman saat dihubungi, Kamis, 21 Juli 2022.
Politikus Partai NasDem itu menilai tidak mudah mempolitisasi kampus menjelang pemilu. Sebab, sivitas akademika, terutama mahasiswa memiliki idealisme yang kuat.
Mereka diyakini akan lebih realistis. Visi dan misi para kandidat dipastikan bakal menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan.
"Mereka tidak mudah untuk diintervensi karena mereka memiliki idealisme. Mereka akan menentukan pilihan politik itu berdasarkan rasionalitas, idealisme mereka," kata dia.
Selain itu, kampanye di kampus dinilai sebagai salah bentuk edukasi politik kepada para mahasiswa. Menurut dia, mereka harus melek terhadap politik.
"Ketika mahasiswa tidak mengenal visi misi politik tentu ini akan menimbulkan sikap apatis dan acuh terhadap dunia politik. Tentu ini akan sangat mengkhawatirkan karena bangsa ini ke depan akan diisi oleh mereka," kata dia.
Dia menyambut baik wacana kampanye di kampus. Dia berharap hal itu diwujudkan pada Pemilu 2024.
"Jadi kalau Ketua KPU (Hasyim Asy'ari) mengizinkan tentu saya sangat mendukung karena bagaimana pun juga hubungan kampus ini bagian dari generasi bangsa yang memiliki kapasitas untuk berpikir tentang demokrasi," ujar dia.
Jakarta: Wacana
kampanye di kampus didukung. Berbagai pihak dinilai tak perlu khawatir lembaga pendidikan itu dipolitisasi dengan kegiatan sosialisasi visi dan misi kandidat
pemilu itu.
"Tidak perlu khawatir banyak pihak kalau kampus ini nanti dipolitisasi," kata anggota
Komisi II DPR Aminurokhman saat dihubungi, Kamis, 21 Juli 2022.
Politikus Partai NasDem itu menilai tidak mudah mempolitisasi kampus menjelang pemilu. Sebab, sivitas akademika, terutama mahasiswa memiliki idealisme yang kuat.
Mereka diyakini akan lebih realistis. Visi dan misi para kandidat dipastikan bakal menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan.
"Mereka tidak mudah untuk diintervensi karena mereka memiliki idealisme. Mereka akan menentukan pilihan politik itu berdasarkan rasionalitas, idealisme mereka," kata dia.
Selain itu, kampanye di kampus dinilai sebagai salah bentuk edukasi politik kepada para mahasiswa. Menurut dia, mereka harus melek terhadap politik.
"Ketika mahasiswa tidak mengenal visi misi politik tentu ini akan menimbulkan sikap apatis dan acuh terhadap dunia politik. Tentu ini akan sangat mengkhawatirkan karena bangsa ini ke depan akan diisi oleh mereka," kata dia.
Dia menyambut baik wacana kampanye di kampus. Dia berharap hal itu diwujudkan pada Pemilu 2024.
"Jadi kalau Ketua KPU (Hasyim Asy'ari) mengizinkan tentu saya sangat mendukung karena bagaimana pun juga hubungan kampus ini bagian dari generasi bangsa yang memiliki kapasitas untuk berpikir tentang demokrasi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)