Suasana kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Foto: Dok/AFP STR
Suasana kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Foto: Dok/AFP STR

Jangan Saling Menyalahkan, Tragedi Kanjuruhan Momentum Tata Ulang Sepak Bola Nasional

Fachri Audhia Hafiez • 15 Oktober 2022 09:51
Jakarta: Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dinilai menjadi momentum menata ulang sepak bola nasional. Semua pihak diajak menahan diri dan tak saling menyalahkan.
 
"Misalnya katakan pergantian pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), mungkin itu tidak relevan. Jadi, yang paling mungkin hari ini kesepakatan bersama untuk mereka-mereka yang peduli dengan dunia bola untuk menjadikan ini titik awal menata ulang," kata Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH M Syarbani Haira, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 15 Oktober 2022.
 
Syarbani menilai rekomendasi pembenahan persepakbolaan Indonesia sejatinya sudah ada. Misalnya, rekomendasi FIFA terkait perbaikan infrastruktur hingga menata ulang prosedur pertandingan dan standar keamanan. 

"Atau misalnya ada yang menyebut ada mafia atau gimana, ya dibuktikan saja," ujar Syarbani.
 
Syarbani juga mendorong adanya pembenahan mental suporter sepak bola. Dia mengusulkan pendampingan oleh tokoh-tokoh yang dihormati dan disegani supaya adanya perbaikan dari sisi mental suporter.
 
"Semua harus diatur, bagaimana bisa melibatkan orang yang berpengaruh. Ini pasti akan berhasil," ucap Syarbani.
 

Baca: Ngeri! TGIPF Ungkap Penyebab Kematian Massal di Tragedi Kanjuruhan Adalah Gas Air Mata


Laga pertandingan sepak bola antara tim Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, berakhir tragedi. Ratusan orang meninggal akibat terjebak di dalam stadion setelah berusaha keluar menghindari gas air mata yang diduga digunakan aparat saat menangani aksi suporter yang 'menyerbu' lapangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan