Jakarta: Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah konsisten menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di tengah pandemi covid-19 (korona). GRK ditargetkan turun 26 persen pada 2020 dan 29 persen di 2021.
Ketentuan itu berdasarkan ratifikasi Konferensi Perubahan Iklim. Pemerintah juga memiliki kewajiban menurunkan emisi karbon di sektor kehutanan sebesar 17,2 persen; sektor energi 11 persen; dan sektor limbah 0,32 persen.
"Sedangkan di sektor pertanian 0,13 persen; sektor industri dan transportasi masing-masing 0,11 persen," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 6 Juli 2020
Jokowi memerintahkan kementerian menjalankan program pemulihan lingkungan demi mencapai target itu. Serta, menjalankan program perlindungan gambut dan percepatan rehabilitas hutan juga lahan.
(Baca: Indonesia-Norwegia Sepakat Percepat Implementasi Pengurangan Emisi Gas)
Dia mengingatkan Indonesia masuk musim panas. Kebakaran hutan dan lahan mungkin terjadi.
Jokowi memerintahkan berbagai upaya lain seperti perlindungan biodeversity sebagai upaya perlindungan hutan dan pemulihan habitat dipastikan betul-betul berjalan. Dia juga memerintahkan pengembangan biodiesel B30, B50, dan B100 serta pengembangan energi surya dan angin.
"Seluruh tahapan untuk penurunan emisi GRK harus segera selesaikan, regulasi selesaikan, urusan instrumen pendanaannya yang kita harapkan termasuk insentif bagi pemangku kepentingan ini juga harus kita lihat," tegas Jokowi.
Jakarta: Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah konsisten menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di tengah pandemi covid-19 (korona). GRK ditargetkan turun 26 persen pada 2020 dan 29 persen di 2021.
Ketentuan itu berdasarkan ratifikasi Konferensi Perubahan Iklim. Pemerintah juga memiliki kewajiban menurunkan emisi karbon di sektor kehutanan sebesar 17,2 persen; sektor energi 11 persen; dan sektor limbah 0,32 persen.
"Sedangkan di sektor pertanian 0,13 persen; sektor industri dan transportasi masing-masing 0,11 persen," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 6 Juli 2020
Jokowi memerintahkan kementerian menjalankan program pemulihan lingkungan demi mencapai target itu. Serta, menjalankan program perlindungan gambut dan percepatan rehabilitas hutan juga lahan.
(Baca:
Indonesia-Norwegia Sepakat Percepat Implementasi Pengurangan Emisi Gas)
Dia mengingatkan Indonesia masuk musim panas. Kebakaran hutan dan lahan mungkin terjadi.
Jokowi memerintahkan berbagai upaya lain seperti perlindungan
biodeversity sebagai upaya perlindungan hutan dan pemulihan habitat dipastikan betul-betul berjalan. Dia juga memerintahkan pengembangan biodiesel B30, B50, dan B100 serta pengembangan energi surya dan angin.
"Seluruh tahapan untuk penurunan emisi GRK harus segera selesaikan, regulasi selesaikan, urusan instrumen pendanaannya yang kita harapkan termasuk insentif bagi pemangku kepentingan ini juga harus kita lihat," tegas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)