Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: MI
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: MI

Rachland Nashidik Masih Emosi ke Moeldoko, Cuitnya Penuh Kemarahan

Rendy Renuki H • 02 Februari 2021 11:37
Jakarta: Partai Demokrat membantah klaim pertemuan berbau isu kudeta yang disampaikan Moeldoko. Klaim Kepala Staf Presiden mengenai pertemuan di kediamanya itu dianggap membohongi publik.
 
Bantahan itu disampaikan elite Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Dia berkomentar bukan Moeldoko yang ditemui oleh sejumlah orang di rumahnya.
 
"Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman, tapi di Hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu 27 Januari 2021 Pkl. 21.00," cuit Rachland di Twitter-nya.

"Anda (Moeldoko) datang ke situ, bukan mereka mendatangi Anda," sambungnya.
 
Bantahan yang disampaikan Rachland Nashidik itu menanggapi pernyataan Moeldoko, Senin 1 Februari 2021. Dia mengatakan ada sejumlah orang berdatangan ke rumahnya terkait masalah yang terjadi di Partai Demokrat.
 
Dia tak memerinci pembahasan dalam pertemuan itu. Moeldoko hanya menyampaikan rasa prihatin terhadap apa yang melanda partai saat ini.
 
Pernyataan yang dilontarkan Moeldoko itu di tengah berkembangnya isu kudeta yang akan dilakukan oleh dirinya. Nama Moeldoko terkuak berdasarkan kesaksian sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat. 
 
"Beberapa kali banyak tamu yang berdatangan dan saya orang yang terbuka. Saya mantan Panglima TNI tapi saya tidak memberi batas dengan siapa pun, apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam. Siapa pun," kata Moeldoko saat konferensi pers daring, Senin 1 Februari.
 
Baca: Moeldoko: AHY Jangan Mudah Baper
 
Partai Demokrat sedang bergejolak setelah Ketua Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan ada upaya kudeta dirinya.
 
Pria yang karib disapa AHY menilai gerakan itu berasal dari kader aktif partai, hingga mantan kader yang dipecat.
 
"Selama 10 hari lalu kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai yang dilakukan secara sistematis," kata AHY kemarin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan