medcom.id, Jakarta: Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar kemungkinan kembali diundur. Semula Munaslub direncanakan pada 17 Mei. Lalu diundur menjadi 25 - 27 Mei. Munaslub diundur lantaran belum ada keputusan pengesahatn pengurus hasil Munas Bali rekonsiliasi dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Penerbitan SK dan kehendak Golkar untuk dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Jadi menyesuaikan jadwal beliau juga," kata anggota panitia pengarah (Steering Committee) Munaslub Agun Gunanjar Sudarsa, Selasa (19/4/2016).
Agun membantah mundurnya jadwal Munaslub merupakan ketidakkonsitenan komitmen Golkar. "Pasti (dilaksanakan) itu keputusan Rapat Pimpinan Nasional. SK belum turun, kita butuh waktu persiapan dan lainnya. Untuk itu, kita juga ada kesiapan komisi politik dengan kehadiran presiden," imbuh Agun
Panitia Munaslub terus melakukan persiapan. Ketua Panitia Pengarah Nurdin Halid menyampaikan besok, 20 April, panitia akan melakukan rapat pleno untuk finalisasi materi Munaslub. Rapat digelar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta. Rapat tidak membahas mengenai persoalan SK. "Mengenai SK Kementerian Hukum dan HAM akan dibahas dalam rapat pleno DPP," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Riau Ahmad Doli Kusuma mengatakan penentuan jadwal Munaslub yang berubah-ubah membuat kader di daerah resah. Doli menyampaikan, proses pemecatan kader dan pergantian kepengurusan masih tetap berlangsung. "Seminggu lalu, sekretaris dan salah satu ketua di DPD Provinsi Jawa Barat kembali diberhentikan," kata Doli.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar Yorrys Raweyai khawatir Presiden Jokowi tidak hadir dalam pembukaan Munaslub. Kekhawatiran itu didasarkan pada penundaan Munaslub Golkar hingga 10 dari jadwal semula.
"Saya dapat kabar dari Ketua OC Nurdin Halid Munaslub ditunda sampai 17 Mei," kata Yorrys kepada Metrotvnews.com, Jumat 15 April.
Yorrys mengaku, Munaslub 7 Mei sebenarnya sudah disiapkan jauh-jauh hari. Tanggal itu juga sudah disesuaikan dengan waktu lowong presiden. Puncak liburan saat itu diyakini Yorrys tidak mengganggu perhelatan Munaslub, baik dari segi transportasi maupun akomodasi.
medcom.id, Jakarta: Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar kemungkinan kembali diundur. Semula Munaslub direncanakan pada 17 Mei. Lalu diundur menjadi 25 - 27 Mei. Munaslub diundur lantaran belum ada keputusan pengesahatn pengurus hasil Munas Bali rekonsiliasi dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Penerbitan SK dan kehendak Golkar untuk dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Jadi menyesuaikan jadwal beliau juga," kata anggota panitia pengarah (
Steering Committee) Munaslub Agun Gunanjar Sudarsa, Selasa (19/4/2016).
Agun membantah mundurnya jadwal Munaslub merupakan ketidakkonsitenan komitmen Golkar. "Pasti (dilaksanakan) itu keputusan Rapat Pimpinan Nasional. SK belum turun, kita butuh waktu persiapan dan lainnya. Untuk itu, kita juga ada kesiapan komisi politik dengan kehadiran presiden," imbuh Agun
Panitia Munaslub terus melakukan persiapan. Ketua Panitia Pengarah Nurdin Halid menyampaikan besok, 20 April, panitia akan melakukan rapat pleno untuk finalisasi materi Munaslub. Rapat digelar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta. Rapat tidak membahas mengenai persoalan SK. "Mengenai SK Kementerian Hukum dan HAM akan dibahas dalam rapat pleno DPP," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Riau Ahmad Doli Kusuma mengatakan penentuan jadwal Munaslub yang berubah-ubah membuat kader di daerah resah. Doli menyampaikan, proses pemecatan kader dan pergantian kepengurusan masih tetap berlangsung. "Seminggu lalu, sekretaris dan salah satu ketua di DPD Provinsi Jawa Barat kembali diberhentikan," kata Doli.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar Yorrys Raweyai khawatir Presiden Jokowi tidak hadir dalam pembukaan Munaslub. Kekhawatiran itu didasarkan pada penundaan Munaslub Golkar hingga 10 dari jadwal semula.
"Saya dapat kabar dari Ketua OC Nurdin Halid Munaslub ditunda sampai 17 Mei," kata Yorrys kepada
Metrotvnews.com, Jumat 15 April.
Yorrys mengaku, Munaslub 7 Mei sebenarnya sudah disiapkan jauh-jauh hari. Tanggal itu juga sudah disesuaikan dengan waktu lowong presiden. Puncak liburan saat itu diyakini Yorrys tidak mengganggu perhelatan Munaslub, baik dari segi transportasi maupun akomodasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)