Prajurit TNI dari Kesatuan Raider menyiapkan senjata sebelum menuju Poso, Sabtu 23 Januari 2016. Seribu tentara terlibat memburu Santoso. Antara Foto/Basri Marzuki
Prajurit TNI dari Kesatuan Raider menyiapkan senjata sebelum menuju Poso, Sabtu 23 Januari 2016. Seribu tentara terlibat memburu Santoso. Antara Foto/Basri Marzuki

Lumpuhkan Santoso, DPR Anggap Efektif Operasi Tinombala

19 Juli 2016 23:52
medcom.id, Jakarta: Komisi III DPR menganggap efektif Operasi Tinombala dalam upaya mengejar jaringan Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Palu, Sulawesi Tengah.
 
Anggota Komisi III DPR, Muhammad Nasir Djamil, mengatakan Operasi Tinombala sukses melumpuhkan sejumlah petinggi gerakan radikal yang mendukung ISIS itu.
 
"Langkah satgas ini perlu diacungi jempol, mengingat operasi di Poso ini telah dilakukan sejak 2012 dan harus menempuh wilayah yang sulit dijangkau," kata Nasir dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/7/2016).

Lebih lanjut, Nasir menilai operasi ini pasti dilakukan dengan sejumlah terobosan yang progresif.
 
"Di tengah kelemahan UU Pemberantasan Terorisme, satgas mampu melumpuhkan kekuatan kelompok teroris yang selama ini sulit disentuh. Tentu ini dilakukan dengan terobosan yang luar biasa," kata politisi PKS itu.
 
Meski begitu, dia menyatakan tetap akan mengevaluasi operasi ini. Dalam minggu ini, Tim Pansus akan berkunjun ke sejumlah daerah strategis dan pernah dilakukan operasi penangkapan teroris.
 
"Kita akan catat dan analisis kelemahan pelaksanaan operasi selama ini dan hal apa saja yang perlu dicantumkan dalam perubahan UU ke depan," kata Nasir.
 
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, berharap Operasi Tinombala juga bisa melumpuhkan anggota MIT yang masih tersisa.
 
"Jangan pandang bulu, habiskan semua yang masih tersisa. Sekarang saatnya mematikan semua sel-sel yang ada," ujar Sahroni.
 
Baku tembak antara polisi dan kelompok santoro terjadi sekitar pukul 17.00 WITA, Senin 16 Juli. Awalnya, tim Satuan Tugas Tinombala menemukan lima orang tak dikenal yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Dua laki-laki terkena tembakan polisi, salah satunya diduga Santoso. Sementara tiga orang lainnya melarikan diri.
 
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga mengapresiasi kinerja Satuan Tugas Tinombala. "Saya ucapkan apresiasi dan bangga kepada Satgas Tinombala yang terdiri dari TNI dan Polri atas kinerjanya dalam membekuk kelompok Santoso," kata dia.
 
Operasi Tinombala dipimpin Brigadir Jenderal Polisi Rudi Sufahriadi, dan Wakil Penanggung Jawab Operasi Tinombala, Brigadir Jenderal TNI Ilyas Alamsyah yang sehari-hari menjadi wakil asisten pengamanan kepala staf TNI AD. 
 
"Kami berterima kasih kepada Marinir TNI AL dan TNI AU, polisi, dan TNI AD atas kinerjanya. TNI AU juga dilibatkan dalam operasi ini dengan mengerahkan drone yang selalu melihat pergerakan jaringan Santoso," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan