Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi?--MI/Arya Manggala
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi?--MI/Arya Manggala

Kepolisian Itu Aparat Negara Harus Hormati Keputusan Presiden

Dian Ihsan Siregar • 18 Juni 2016 15:50
medcom.id, Jakarta: ‎Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi‎ mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajukan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR. Meski meloncati beberapa senior yang ada di tubuh Polri saat ini.
 
"Kami (PAN) setuju dengan presiden. Adanya proses regenerasi ini karena meloncati beberapa angkatan. Tentunya presiden sudah mempertimbangkan Tito Karnavian. Proses ditentukan Presiden juga suda‎h berdasarkan kredibilitas, kapabilitas dan lainnya," tutur Viva Yoga, dalam acara ‎Diskusi membahas 'Negeri Kelautan tapi Impor Ikan' di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6/2016).
 
<i>Kepolisian Itu Aparat Negara Harus Hormati Keputusan Presiden</i>
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi--Metrotvnews.com/Dian Ihsan Siregar.

Viva Yoga menilai, pemilihan Tito sebagai calon tunggal Kapolri memiliki tujuan untuk mengubah paradigma perekrutan yang ada di tubuh kepolisian saat ini. Langkah yang diambil Jokowi pun bukan hal yang baru, sehingga semua keputusan yang telah diputuskan harus dihormati secara bersama-sama.
 
"Jadi ini bukan sebuah hal yang baru, jadi sesuatu yang lumrah. ‎Kepolisian itu merupakan aparat negara, dan harus dihormati semua keputusan Presiden," jelasnya.
 
‎Pemilihan itu sudah dipilih Presiden Jokowi secara komprehensif.  Dia pun tidak yakin, jikalau ada senior Tito yang sakit hati dengan keputusan Presiden tersebut. "Kalau sudah diputuskan sama kepala negara harus dipatuhi itu," kata ‎‎Wakil Ketua Komisi IV DPR‎ RI.
 

 
Tito merupakan lulusan Akademi Kepolisan 1987. Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
 
Sebelumnya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada pihak yang kecewa dengan pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai calon Kapolri. Mereka adalah para senior Tito di Polri.
 
"Kalau soal ada yang kecewa yang pasti ada, mungkin senior-seniornya para perwira tinggi bintang tiga tentu berharap terpilih atau dicalonkan Presiden Jokowi untuk menjadi Kapolri," kata SBY dalam situs video berbagi YouTube, Jumat 17 Juni.
 
Dia mengatakan, kekecewaan adalah hak setiap orang. Namun pada akhirnya saya yakin yang disebut para senior Tito akan patuh dan menghormati Tito sebagai pemimpinnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan