Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut ketahanan nasional akan terancam oleh sekelompok orang yang meletakan simbol suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) secara berlebihan. Hal tersebut mengoyak kemajemukan di Indonesia.
"Persatuan dalam kebhinekaan adalah aset terbesar bangsa dalam mewujudkan cita-cita," ujar Ma'ruf saat memberikan Kuliah Umum kepada Peserta PPRA LXIII dan PPRA LXIV Tahun 2022 di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.
Ma'ruf menjelaskan pentingnya pendidikan politik masyarakat sebagai salah satu upaya memperat persatuan dan kesatuan. Pendidikan politik, kata Ma'ruf, merupakan proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara.
Baca: Gubernur Lemhanas: Kunci Generasi Muda ke Depan Harus Kuasai Teknologi
Kurangnya pendidikan politik menjadi salah satu penyebab melemahnya semangat kebangsaan di masa lalu. "Kita memiliki pengalaman di mana ujian terhadap ketahanan nasional menyebabkan ketidakstabilan yang melemahkan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan," tuturnya.
Wakil Kepala Negara mengatakan hanya bangsa yang memiliki ketahanan nasional yang kokoh mampu melewati ragam tantangan dengan baik. Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai macam persoalan, salah satunya pandemi covid-19.
"Selama dua tahun ini ketahanan nasional kita dihadapkan pada tantangan pandemi covid-19 beserta seluruh dampaknya. Kita bersyukur karena bangsa Indonesia dapat melewati cobaan pandemi dengan modal persatuan dan persaudaraan," kata dia.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin menyebut ketahanan nasional akan terancam oleh sekelompok orang yang meletakan simbol suku, agama, ras, dan antargolongan (
SARA) secara berlebihan. Hal tersebut mengoyak kemajemukan di Indonesia.
"Persatuan dalam kebhinekaan adalah aset terbesar bangsa dalam mewujudkan cita-cita," ujar Ma'ruf saat memberikan Kuliah Umum kepada Peserta PPRA LXIII dan PPRA LXIV Tahun 2022 di Lembaga Ketahanan Nasional (
Lemhanas) Republik Indonesia, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.
Ma'ruf menjelaskan pentingnya pendidikan politik masyarakat sebagai salah satu upaya memperat persatuan dan kesatuan. Pendidikan politik, kata Ma'ruf, merupakan proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara.
Baca:
Gubernur Lemhanas: Kunci Generasi Muda ke Depan Harus Kuasai Teknologi
Kurangnya pendidikan politik menjadi salah satu penyebab melemahnya semangat kebangsaan di masa lalu. "Kita memiliki pengalaman di mana ujian terhadap ketahanan nasional menyebabkan ketidakstabilan yang melemahkan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan," tuturnya.
Wakil Kepala Negara mengatakan hanya bangsa yang memiliki ketahanan nasional yang kokoh mampu melewati ragam tantangan dengan baik. Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai macam persoalan, salah satunya pandemi covid-19.
"Selama dua tahun ini ketahanan nasional kita dihadapkan pada tantangan pandemi covid-19 beserta seluruh dampaknya. Kita bersyukur karena bangsa Indonesia dapat melewati cobaan pandemi dengan modal persatuan dan persaudaraan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)