Jakarta: Kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai cukup bagus. Berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO), campur tangan Jokowi selama pandemi covid-19 memberi nilai lebih terdajap kepuasan masyarakat.
"Kinerja Presiden (Jokowi) ada kepuasan sekitar 56 persen puas, sementara 37 persen tidak puas," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah pada diskusi virtual, Sabtu, 10 Oktober 2021.
Dia menyebutkan tingkat kepuasan tertinggi berada pada aspek sosial. Nilainya mencapai 58 persen. Sedangkan kinerja Kepala Negara terhadap ekonomi nasional juga cukup tinggi, 55 persen.
Namun, tingkat kepuasan terhadap aspek politik dan hukum cukup rendah. Hanya sekitar 43 persen. "Bidang hukum ini memang cukup rendah dari aspek lainnya," ungkap dia.
Hal berbeda terlihat pada tingkat kepuasan terhadap kinerja Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Ma'ruf hanya 36 persen.
Baca: Jokowi Tegaskan Tak Ada Kompromi dengan Tindakan Intoleran
Dedi menyebut kinerja Wapres ke-13 Indonesia di bidang sosial hanya 40 persen, ekonomi 29 persen, serta politik dan hukum 38 persen.
Dia menyebutkan kondisi ini harus menjadi perhatian Istana Negara. Sebab, perbandingan penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi dan Ma'ruf cukup jomplang.
"Artinya, orang hanya melihat bahwa Jokowi bekerja tapi tidak melibatkan Wapres," ujar dia.
IPO melakukan survei terhadap 1.200 responden pada akhir Maret hingga awal April 2021. Survei bertajuk Refleksi Penanganan Pandemi dan Konstelasi Politik 2024 menggunakan multistage random sampling untuk penentuan responden.
Sedangkan margin of erros survei sekitar 2,50 persen. Tingkat akurasi data berada di kisaran 97 persen.
Jakarta: Kinerja Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dinilai cukup bagus. Berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO), campur tangan Jokowi selama pandemi covid-19 memberi nilai lebih terdajap kepuasan masyarakat.
"Kinerja Presiden (Jokowi) ada kepuasan sekitar 56 persen puas, sementara 37 persen tidak puas," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah pada diskusi virtual, Sabtu, 10 Oktober 2021.
Dia menyebutkan tingkat kepuasan tertinggi berada pada aspek sosial. Nilainya mencapai 58 persen. Sedangkan kinerja Kepala Negara terhadap ekonomi nasional juga cukup tinggi, 55 persen.
Namun, tingkat kepuasan terhadap aspek politik dan hukum cukup rendah. Hanya sekitar 43 persen. "Bidang hukum ini memang cukup rendah dari aspek lainnya," ungkap dia.
Hal berbeda terlihat pada tingkat kepuasan terhadap kinerja Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Ma'ruf hanya 36 persen.
Baca:
Jokowi Tegaskan Tak Ada Kompromi dengan Tindakan Intoleran
Dedi menyebut kinerja Wapres ke-13 Indonesia di bidang sosial hanya 40 persen, ekonomi 29 persen, serta politik dan hukum 38 persen.
Dia menyebutkan kondisi ini harus menjadi perhatian Istana Negara. Sebab, perbandingan penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi dan Ma'ruf cukup jomplang.
"Artinya, orang hanya melihat bahwa Jokowi bekerja tapi tidak melibatkan Wapres," ujar dia.
IPO melakukan survei terhadap 1.200 responden pada akhir Maret hingga awal April 2021. Survei bertajuk Refleksi Penanganan Pandemi dan Konstelasi Politik 2024 menggunakan
multistage random sampling untuk penentuan responden.
Sedangkan margin of erros survei sekitar 2,50 persen. Tingkat akurasi data berada di kisaran 97 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)