Jakarta: Pengamat politik Rocky Gerung menilai isu kudeta Partai Demokrat yang disinyalir dilakukan oleh pejabat Istana aktif merupakan sebuah blunder. Pasalnya, menurut dia, jika isu tersebut memang benar adanya maka hal ini terlalu cepat ketahuan alias ada yang membocorkan informasi. Padahal, persiapan kudeta atau ambil alih mungkin baru 20 persen.
“Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) itu 10 tahun di Istana, pasti dia meninggalkan kuping di dinding-dinding Istana, sehingga bisa mendengar sebetulnya. Itu mungkin salah hitungnya Pak Moeldoko dan teman-teman yang ingin melakukan kudeta,” ujar Rocky Gerung dikutip dari Channel Youtube Rocky Gerung Official, Selasa 2 Februari 2021.
Menurut Rocky, seharusnya momen kudeta Partai Demokrat harus diatur paling tidak menunggu situasi di Demokrat sedang tidak kondusif.
"SBY 10 tahun jadi presiden, jadi salah hitung untuk mengudeta seseorang yang paham lika-liku politik Istana. Seharusnya nanti di ujung, ada sedikit delegitimasi politik dan Demokrat lagi terombang-ambing. Nah, di situ harusnya," lanjutnya.
Maka dari itu, Rocky yang dikenal sering menyerang kebijakan pemerintah menyimpulkan kalau kekisruhan akibat bocornya informasi kudeta Demokrat dikarenakan kesalahan pejabat Istana yang salah menganalisis.
"Tokoh-tokoh Istana itu ambisinya kegedean, jadi salah menganalisis, menganggap Demokrat bisa di-PPP-kan, di-PKB-kan, atau di-Golkar-kan," kata Rocky.
Jakarta: Pengamat politik Rocky Gerung menilai isu kudeta
Partai Demokrat yang disinyalir dilakukan oleh pejabat Istana aktif merupakan sebuah blunder. Pasalnya, menurut dia, jika isu tersebut memang benar adanya maka hal ini terlalu cepat ketahuan alias ada yang membocorkan informasi. Padahal, persiapan kudeta atau ambil alih mungkin baru 20 persen.
“Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) itu 10 tahun di Istana, pasti dia meninggalkan kuping di dinding-dinding Istana, sehingga bisa mendengar sebetulnya. Itu mungkin salah hitungnya Pak
Moeldoko dan teman-teman yang ingin melakukan kudeta,” ujar Rocky Gerung dikutip dari Channel Youtube Rocky Gerung Official, Selasa 2 Februari 2021.
Menurut Rocky, seharusnya momen kudeta Partai Demokrat harus diatur paling tidak menunggu situasi di Demokrat sedang tidak kondusif.
"SBY 10 tahun jadi presiden, jadi salah hitung untuk mengudeta seseorang yang paham lika-liku politik Istana. Seharusnya nanti di ujung, ada sedikit delegitimasi politik dan Demokrat lagi terombang-ambing. Nah, di situ harusnya," lanjutnya.
Maka dari itu, Rocky yang dikenal sering menyerang kebijakan pemerintah menyimpulkan kalau kekisruhan akibat bocornya informasi kudeta Demokrat dikarenakan kesalahan pejabat Istana yang salah menganalisis.
"Tokoh-tokoh Istana itu ambisinya kegedean, jadi salah menganalisis, menganggap Demokrat bisa di-PPP-kan, di-PKB-kan, atau di-Golkar-kan," kata Rocky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)