Jakarta: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan tak ada konflik internal. Polemik yang berkembang antara Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dianggap dinamika biasa.
"Dan PDI Perjuangan sebagai partai demokrasi itu hal-hal biasa saja," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Juni 2021.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua itu menyebutkan partai tak akan menindaklanjuti polemik tersebut. Sebab, semua kader memiliki hak maju sebagai calon presiden (capres).
"Saya juga bisa mencalonkan diri sebagai presiden, cuman kan saya tahu diri toh," ungkap dia.
Baca: Urusan Partai, Puan Manut Megawati
Dia menegaskan dinamika tersebut bakal usai setelah partai membuat keputusan. Keputusan akhir ada di tangan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Hak prerogatifnya ketum, memutuskan tanpa memperdulikan hal-hal lain, itu kewenangan khusus, pasukan siap mengamankan," ujar dia.
Internal kandang banteng tengah bising. Hal itu terjadi akibat sejumlah kader yang lebih menjagokan Puan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang Ganjar.
Salah satu dukungan disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto. Teranyar, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan itu menyebutkan Puan harus maju pada Pilpres nanti. Hal itu disampaikan Bambang melalui sebuah rekaman yang bocor saat pertemuan DPD PDI Perjuangan Jateng.
Jakarta: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan tak ada konflik internal. Polemik yang berkembang antara Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng)
Ganjar Pranowo dianggap dinamika biasa.
"Dan PDI Perjuangan sebagai partai demokrasi itu hal-hal biasa saja," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP
PDI Perjuangan Komarudin Watubun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Juni 2021.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua itu menyebutkan partai tak akan menindaklanjuti polemik tersebut. Sebab, semua kader memiliki hak maju sebagai calon presiden (capres).
"Saya juga bisa mencalonkan diri sebagai presiden, cuman kan saya tahu diri toh," ungkap dia.
Baca:
Urusan Partai, Puan Manut Megawati
Dia menegaskan dinamika tersebut bakal usai setelah partai membuat keputusan. Keputusan akhir ada di tangan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Hak prerogatifnya ketum, memutuskan tanpa memperdulikan hal-hal lain, itu kewenangan khusus, pasukan siap mengamankan," ujar dia.
Internal kandang banteng tengah bising. Hal itu terjadi akibat sejumlah kader yang lebih menjagokan
Puan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang Ganjar.
Salah satu dukungan disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto. Teranyar, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan itu menyebutkan Puan harus maju pada Pilpres nanti. Hal itu disampaikan Bambang melalui sebuah rekaman yang bocor saat pertemuan DPD PDI Perjuangan Jateng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)