Jakarta: Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan menilai hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 juga perlu menyelidiki maksud pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menyampaikan mengetahui 'dalaman' partai politik (parpol). Hal ini dikhawatirkan sebagai upaya menekan lawan politik.
"Apakah tanda-tanda kita lihat ini tanda ketika Jokowi mengatakan punya data seluruh data parpol-parpol ya, jangan macam-macam, data intelijen saya sudah pegang, kan itu perlu diselidiki oleh hak angket," kata Syahganda dalam program Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Setrum-setrum, Angket Tersandera Kasus Hukum?' di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 10 Maret 2024.
Syahganda menyinggung soal skandal watergate pada 1972. Richard Nixon sebagai Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik yang masih aktif kala itu terlibat dalam upaya penyadapan Partai Demokrat.
"Sebagai pelaksana Undang-Undang Pemilu apakah dia (Jokowi) melakukan kejahatan, kecurangan, seperti yang saya sebutkan tadi dilakukan Nixon di Amerika," ujar Syahganda.
Syahganda menilai hak angket juga perlu mendalami soal politisasi bantuan sosial (bansos) untuk kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, politisasi tersebut berdampak sampai saat ini, khususnya meroketnya harga beras.
"Kemana berasnya, apakah itu bagian dari politisasi bansos, beras dibagikan jelang pemilu. Jadi ini harus diselidiki, yang punya kepentingan untuk menghadang bansos ini pasti cuma Jokowi dan aparatur yang sayang sama dia," ucap Syahganda.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan ke publik terkait pengetahuannya terhadap data intelijen. Kepala Negara menyampaikan kepada relawan bahwa dirinya mengantongi data intelijen pergerakan semua partai politik.
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu, 16 September 2023.
Jakarta: Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan menilai hak angket terkait dugaan kecurangan
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 juga perlu menyelidiki maksud pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menyampaikan mengetahui 'dalaman' partai politik (parpol). Hal ini dikhawatirkan sebagai upaya menekan lawan politik.
"Apakah tanda-tanda kita lihat ini tanda ketika Jokowi mengatakan punya data seluruh data parpol-parpol ya, jangan macam-macam, data intelijen saya sudah pegang, kan itu perlu diselidiki oleh hak angket," kata Syahganda dalam program
Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Setrum-setrum, Angket Tersandera Kasus Hukum?' di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 10 Maret 2024.
Syahganda menyinggung soal skandal watergate pada 1972. Richard Nixon sebagai Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik yang masih aktif kala itu terlibat dalam upaya penyadapan Partai Demokrat.
"Sebagai pelaksana Undang-Undang Pemilu apakah dia (Jokowi) melakukan kejahatan, kecurangan, seperti yang saya sebutkan tadi dilakukan Nixon di Amerika," ujar Syahganda.
Syahganda menilai hak angket juga perlu mendalami soal politisasi
bantuan sosial (bansos) untuk kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, politisasi tersebut berdampak sampai saat ini, khususnya meroketnya harga beras.
"Kemana berasnya, apakah itu bagian dari politisasi bansos, beras dibagikan jelang pemilu. Jadi ini harus diselidiki, yang punya kepentingan untuk menghadang bansos ini pasti cuma Jokowi dan aparatur yang sayang sama dia," ucap Syahganda.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan ke publik terkait pengetahuannya terhadap data intelijen. Kepala Negara menyampaikan kepada relawan bahwa dirinya mengantongi data intelijen pergerakan semua partai politik.
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu, 16 September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)