Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian ingin pengendalian inflasi di daerah maksimal. Pemerintah daerah (pemda) diminta menggencarkan upaya tersebut, terutama dua minggu menjelang Idulfitri 2023.
"Ini penting karena diperkirakan permintaan terhadap berbagai jasa maupun barang bakal meningkat, termasuk produk makanan dan minuman," ujar Tito dalam keterangan yang dikutip Selasa, 11 April 2023.
Dia membeberkan sejumlah langkah yang perlu dilakukan pemda mengendalikan laju inflasi. Seperti, menggelar operasi pasar murah dengan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) ataupun pos anggaran lainnya.
“Dan mengajak juga masyarakat yang mampu atau perusahaan untuk menggunakan dana CSR yaitu (untuk) operasi pasar murah, terutama di masyarakat-masyarakat yang kurang mampu,” kata dia.
Selain itu, Tito ingin pemda mencairkan anggaran bantuan sosial (bansos), baik secara tunai, non-tunai, maupun dalam bentuk sembako. Kemudian, menggencarkan pengecekan suplai pangan dan memastikan kebutuhannya terpenuhi.
“Kalau kurang segera cek dan lakukan kerja sama antardaerah atau koordinasi dengan jajaran Kementerian Perdagangan, Badan Pangan, Bulog, dan lain-lain, untuk mencukupi suplai daerah masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemda diminta Tito mengintervensi bila terjadi kenaikan harga pada komoditas tertentu seperti beras, cabai, daging ayam, telur, dan lainnya. Intervensi bisa dilakukan dengan memberikan subsidi transportasi terhadap pihak yang mengandalkan suplai barangnya dari luar daerah. Menurutnya, beberapa daerah telah menerapkan langkah tersebut, sehingga harga yang ditetapkan bisa terjangkau.
“Jadi dijual dengan harga yang sama dengan harga pembeliannya di daerah itu, ini banyak yang melakukan itu, nah ini harus digencarkan selama dua minggu ini menjelang lebaran,” ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Tito Karnavian ingin pengendalian inflasi di daerah maksimal. Pemerintah daerah (pemda) diminta menggencarkan upaya tersebut, terutama dua minggu menjelang
Idulfitri 2023.
"Ini penting karena diperkirakan permintaan terhadap berbagai jasa maupun barang bakal meningkat, termasuk produk makanan dan minuman," ujar Tito dalam keterangan yang dikutip Selasa, 11 April 2023.
Dia membeberkan sejumlah langkah yang perlu dilakukan pemda mengendalikan laju
inflasi. Seperti, menggelar operasi pasar murah dengan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) ataupun pos anggaran lainnya.
“Dan mengajak juga masyarakat yang mampu atau perusahaan untuk menggunakan dana CSR yaitu (untuk) operasi pasar murah, terutama di masyarakat-masyarakat yang kurang mampu,” kata dia.
Selain itu, Tito ingin pemda mencairkan anggaran bantuan sosial (bansos), baik secara tunai, non-tunai, maupun dalam bentuk sembako. Kemudian, menggencarkan pengecekan suplai pangan dan memastikan kebutuhannya terpenuhi.
“Kalau kurang segera cek dan lakukan kerja sama antardaerah atau koordinasi dengan jajaran Kementerian Perdagangan, Badan Pangan, Bulog, dan lain-lain, untuk mencukupi suplai daerah masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemda diminta Tito mengintervensi bila terjadi kenaikan harga pada komoditas tertentu seperti beras, cabai, daging ayam, telur, dan lainnya. Intervensi bisa dilakukan dengan memberikan subsidi transportasi terhadap pihak yang mengandalkan suplai barangnya dari luar daerah. Menurutnya, beberapa daerah telah menerapkan langkah tersebut, sehingga harga yang ditetapkan bisa terjangkau.
“Jadi dijual dengan harga yang sama dengan harga pembeliannya di daerah itu, ini banyak yang melakukan itu, nah ini harus digencarkan selama dua minggu ini menjelang lebaran,” ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)