Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin polemik antara Amien Rais dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan berakhir damai. Kalla mengaku mengenal karakter Amien yang pedas dalam menyampaikan kritik.
"Itu artinya ada aksi ada reaksi, nanti ujungnya ada perdamaian," kata Kalla di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.
Saat ditanya apakah akan menjadi sosok yang menengahi perselisihan dua tokoh nasional itu, Kalla hanya tersenyum. Lagipula, Kalla maklum dengan kritik yang dilayangkan salah satu tokoh reformasi itu.
Amien memang terkenal dengan kritiknya yang pedas terhadap pemerintah. Kritik-kritik yang keluar dari mulut Amien turut menumbangkan orde baru dan menginisiasi lahirnya reformasi.
Baca: Sikap Luhut tak Mewakili Presiden
Hanya saja, Kalla menyayangkan kritik yang dilontarkan jelang tahun politik ini. Kalla berharap, kedua belah pihak tak lagi memperpanjang polemik ini.
"Dalam hal ini kita sayangkan aksinya, ada hal-hal tersebut mari kita redamkan. Menjaga persatuan supaya tidak terjadi seperti yang digambarkan (konflik)," kata Kalla.
Polemik dua tokoh nasional dimulai saat Amien Rais mengomentari kebijakan bagi-bagi sertifikat tanah yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja. Jokowi menargetkan pembagian tujuh juta sertifikat tanah adat secara cuma-cuma untuk tahun ini.
Amien menilai, pembagian sertifikat tanah adat secara cuma-cuma itu upaya pengibulan. "Ini pengibulan, waspada. Bagi-bagi sertifikat tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu, seolah dibiarkan," ujar Amien dalam sebuah diskusi.
Pernyataan itu dibalas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Luhut mengancam akan membongkar seluruh dosa yang dimiliki tokoh reformasi itu.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/wkBn3z4k" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin polemik antara Amien Rais dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan berakhir damai. Kalla mengaku mengenal karakter Amien yang pedas dalam menyampaikan kritik.
"Itu artinya ada aksi ada reaksi, nanti ujungnya ada perdamaian," kata Kalla di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.
Saat ditanya apakah akan menjadi sosok yang menengahi perselisihan dua tokoh nasional itu, Kalla hanya tersenyum. Lagipula, Kalla maklum dengan kritik yang dilayangkan salah satu tokoh reformasi itu.
Amien memang terkenal dengan kritiknya yang pedas terhadap pemerintah. Kritik-kritik yang keluar dari mulut Amien turut menumbangkan orde baru dan menginisiasi lahirnya reformasi.
Baca: Sikap Luhut tak Mewakili Presiden
Hanya saja, Kalla menyayangkan kritik yang dilontarkan jelang tahun politik ini. Kalla berharap, kedua belah pihak tak lagi memperpanjang polemik ini.
"Dalam hal ini kita sayangkan aksinya, ada hal-hal tersebut mari kita redamkan. Menjaga persatuan supaya tidak terjadi seperti yang digambarkan (konflik)," kata Kalla.
Polemik dua tokoh nasional dimulai saat Amien Rais mengomentari kebijakan bagi-bagi sertifikat tanah yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja. Jokowi menargetkan pembagian tujuh juta sertifikat tanah adat secara cuma-cuma untuk tahun ini.
Amien menilai, pembagian sertifikat tanah adat secara cuma-cuma itu upaya pengibulan. "Ini pengibulan, waspada. Bagi-bagi sertifikat tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu, seolah dibiarkan," ujar Amien dalam sebuah diskusi.
Pernyataan itu dibalas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Luhut mengancam akan membongkar seluruh dosa yang dimiliki tokoh reformasi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)