Perwakilan PDI Perjuangan Charles Honoris (kedua dari kanan) bersama mantan Presiden INC Sonia Gandhi (Kedua dari kiri) dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh (kanan). Foto: Dok/Istimewa
Perwakilan PDI Perjuangan Charles Honoris (kedua dari kanan) bersama mantan Presiden INC Sonia Gandhi (Kedua dari kiri) dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh (kanan). Foto: Dok/Istimewa

PDI Perjuangan dan Partai Kongres India Sepakat Lawan Politik Identitas

Siti Yona Hukmana • 19 Maret 2018 08:39
Jakarta: PDI Perjuangan dan Partai Kongres India (INC) bersepakat untuk sama-sama melawan politik identitas yang trennya belakangan semakin meningkat di negara masing-masing. Sebab, politik yang sehat tidak boleh berdasarkan atas sentimen primordial.
 
Hal itu adalah salah satu poin kesepakatan pertemuan bilateral antara perwakilan PDI Perjuangan Charles Honoris dan Irine Yusiana Roba bersama mantan Presiden INC Sonia Gandhi dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh.
 
"Kami sepakat bahwa politik yang sehat adalah adu gagasan, adu program untuk kesejahteraan rakyat. Bukan memainkan sentimen SARA (Suku, Agama, Ras, & Antargolongan) yang justru akan menghancurkan persatuan rakyat," ujar anggota Komisi Luar Negeri DPR Charles, di Stadion Indira Gandhi, New Delhi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 18 Maret 2018.

Sementara itu, Sonia Gandhi menekankan pentingnya menjalankan politik yang inklusif dan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
 
"INC dan PDI Perjuangan adalah contoh partai terbuka yang terus menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan kebijakan yang berkeadilan sosial," kata Sonia.
 
Charles juga menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Sonia. Menurutnya, kepemimpinan Sonia di INC selama 19 tahun mengingatkan kepemimpinan Megawati yang kuat di PDI Perjuangan.
 
"Keduanya merupakan perempuan hebat yang teguh memegang prinsip demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di masing-masing negara," ujar anggota Komisi bidang Luar Negeri DPR itu.
 
Menurut Charles, pertemuan itu juga diwarnai nostalgia hubungan baik Indonesia dan India sejak era Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru. Utamanya, lanjut dia, saat  kedua bapak bangsa tersebut sama-sama menggagas Gerakan Non-Blok lewat KTT Asia Afrika di Bandung pada 1955.
 
"Persahabatan dan kiprah kedua pemimpin besar Asia itu terus merekatkan hubungan kita para penerus cita-cita perjuangan mereka," kata Charles.
 
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR Irine menambahkan, sejak zaman Bung Karno dan Nehru, kebijakan luar negeri INC dan PDI Perjuangan memiliki banyak kesamaan.
 
"Salah satunya adalah terus menentang segala bentuk neokolonialisme dan imperialisme yang ada di atas muka bumi ini," kata Irine mencontohkan penjajahan atas bangsa Palestina adalah yang sama-sama ditentang.
 
Dalam kesempatan itu, Charles dan Irine juga tak lupa menyampaikan selamat atas kepengurusan baru INC yang kini dipimpin oleh Rahul Gandhi. Perwakilan dua partai nasionalis dari kedua negara itu pun saling bertukar kenang-kenangan.
 
Khusus dari PDI Perjuangan, Irine menyerahkan buku berjudul ‘Indonesia Underwater’ kepada Sonia. Buku terbitan DPP PDI Perjuangan itu menggambarkan keindahan bawah laut Indonesia yang mempesona.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan