Jakarta: Kabar santer bahwa Rabu Pon, tepatnya 1 Februari 2023 Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle. Reshuffle kabinet ini dinilai hal yang wajar dalam sebuah pemerintahan.
"Tentu menjadi hal yang positif, karena Jokowi mengganti para menteri yang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 20 Januari 2023.
Menurut Teddy, reshuffle kabinet tidak dapat dipungkiri. Pasalnya, menteri adalah jabatan politik, sehingga tidak ada salahnya jika Presiden mengganti menteri yang sudah tidak sejalan dengan tujuan politiknya.
"Presiden dapat mengganti dengan yang sejalan dan tentu juga yang bisa menjalankan roda kementerian," ujar Teddy.
Teddy menambahkan, jika Rabu Pon nanti terjadi reshuffle, artinya ada 3 hal yang mendasari itu. Pertama karena kinerja, kedua karena sudah tidak sejalan dengan tujuan politik Presiden dan yang ketiga gabungan dari keduanya, yaitu kinerja dan tidak sejalan dengan tujuan politik.
"Dalam menjalankan roda organisasi, memang harus ada yang namanya chemistry," ujarnya.
Isu utak-atik kursi menteri kian kencang berhembus seiring semakin dekatnya hari Rabu Pon yang akan jatuh pada 1 Februari mendatang.
Sebagaimana diketahui, Rabu Pon kerap menjadi hari penting bagi Jokowi. Beberapa keputusan krusial, seperti perombakan kabinet setidaknya sudah tiga kali dilakukan pada hari tersebut yakni pada 12 Agustus 2015, 27 Juli 2016, dan 23 Desember 2020.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Kabar santer bahwa Rabu Pon, tepatnya 1 Februari 2023 Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet atau
reshuffle.
Reshuffle kabinet ini dinilai hal yang wajar dalam sebuah pemerintahan.
"Tentu menjadi hal yang positif, karena
Jokowi mengganti para menteri yang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 20 Januari 2023.
Menurut Teddy, reshuffle kabinet tidak dapat dipungkiri. Pasalnya, menteri adalah jabatan politik, sehingga tidak ada salahnya jika
Presiden mengganti menteri yang sudah tidak sejalan dengan tujuan politiknya.
"Presiden dapat mengganti dengan yang sejalan dan tentu juga yang bisa menjalankan roda kementerian," ujar Teddy.
Teddy menambahkan, jika Rabu Pon nanti terjadi reshuffle, artinya ada 3 hal yang mendasari itu. Pertama karena kinerja, kedua karena sudah tidak sejalan dengan tujuan politik Presiden dan yang ketiga gabungan dari keduanya, yaitu kinerja dan tidak sejalan dengan tujuan politik.
"Dalam menjalankan roda organisasi, memang harus ada yang namanya chemistry," ujarnya.
Isu utak-atik kursi menteri kian kencang berhembus seiring semakin dekatnya hari Rabu Pon yang akan jatuh pada 1 Februari mendatang.
Sebagaimana diketahui, Rabu Pon kerap menjadi hari penting bagi Jokowi. Beberapa keputusan krusial, seperti perombakan kabinet setidaknya sudah tiga kali dilakukan pada hari tersebut yakni pada 12 Agustus 2015, 27 Juli 2016, dan 23 Desember 2020.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)