Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.
Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.

Peringatan Dini Ancaman Krisis oleh Pemerintah Dinilai Sudah Tepat

Whisnu Mardiansyah • 01 November 2022 18:31
Jakarta: Kondisi perekonomian dunia diprediksi akan menghadapi resesi dan krisis ekonomi global tahun depan. Kesigapan pemerintah dengan mengumumkan potensi tersebut dinilai sudah tepat.
 
"Apa yang dilakukan Pemerintah dengan mengumumkan akan terjadi krisis ekonomi dunia di 2023 sudah tepat. Kondisi ekonomi global saat ini sedang mengalami tekanan yang sangat serius. Tentu hal tersebut akan berimbas pada perekonomian Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2022.
 
Dengan pengumuman tersebut, kata Teddy masyarakat bisa mengantisipasi dini. Sehingga ketika krisis benar-benar terjadi masyarakat lebih siap. Bukan dalam artian pengumuman dari Pemerintah itu untuk menakut-nakuti masyarakat.
 
Baca: Hadapi Resesi, Pemerintah Diimbau Waspadai Kebijakan Fiskal 2023

"Rakyat harus tahu, sehingga bisa mengambil berbagai langkah sejak awal jika sampai krisis ekonomi dunia benar-benar terjadi. Memang tindakan ini tidak populer dan tentu akan mendapatkan berbagai macam serangan, tapi hal ini perlu disampaikan, jangan sampai didiamkan," jelas Teddy.

Teddy menambahkan resesi dan krisis ekonomi global tidak bisa dihindari tapi bisa diantisipasi. Pasalnya, ekonomi dunia saat ini saling berkaitan dan saling ketergantungan.
 
"Rakyat berhak tahu, jangan ditutup-tutupi seolah-olah semuanya baik-baik saja. Itu malah menjerumuskan rakyat, karena rakyat tidak siap jika terjadi hal tersebut," ujarnya.
 
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan perkembangan keuangan global pada 2023. Resesi ekonomi diprediksi terjadi tahun depan. 
 
"Bank Dunia menyampaikan kalau seluruh bank sentral di dunia melakukan peningkatan suku bunga cukup ekstrem secara bersama-sama, maka dunia akan mengalami resesi di 2023," ucap dalam Konferensi Pers APBN KITA secara virtual, dikutip Selasa, 27 September 2022.
 
"Inilah yang sekarang sedang terjadi, yaitu kenaikan suku bunga oleh bank sentral terutama di negara maju secara cukup cepat dan ekstrem dan itu pasti memukul pertumbuhan ekonomi di negara tersebut," lanjut dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan