Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut pemimpin Indonesia di masa depan harus berkapasitas tinggi. Menurut dia, hal ini tak terlepas dari fakta dari berbagai tantangan yang harus dihadapi.
"Yang jelas, pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki kapasitas tinggi untuk menghadapi berbagai macam tantangan global,” kata Moeldoko melalui siaran pers, Kamis, 11 Agustus 2022.
Moeldoko menegaskan pekerjaan mengurus negara tidak mudah. Berangkat dari hal tersebut, sosok kepala negara Indonesia masa depan juga harus adaptif dan berani mengambil risiko atas kebijakan konstitusional.
"Jadi selain harus memiliki kapasitas tinggi, pemimpin Indonesia ke depan harus siap dengan semua perubahan-perubahan," ujar Moeldoko.
Di sisi lain, dia membeberkan penyesuaian yang dilakukannya di KSP. Meski pernah menjabat sebagai panglima TNI, ia mengaku harus kembali belajar untuk memahami berbagai masalah ketika diangkat menjadi KSP.
"Pada tiga bulan pertama saya merasa seperti tidak tahu apa-apa. Di situ saya benar-benar belajar untuk bisa memahami berbagai persoalan negara, dan mencari cara cepat menyelesaikannya. Enggak mudah itu,” terang dia.
Moeldoko juga menyinggung mengenai peran media saat ini. Dia meminta agar media tak terjebak dengan pemberitaan yang cepat tanpa mengedepankan kebenaran.
(Valerie Augustine Budianto)
Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan (KSP)
Moeldoko menyebut pemimpin Indonesia di masa depan harus berkapasitas tinggi. Menurut dia, hal ini tak terlepas dari fakta dari berbagai tantangan yang harus dihadapi.
"Yang jelas,
pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki kapasitas tinggi untuk menghadapi berbagai macam tantangan global,” kata Moeldoko melalui siaran pers, Kamis, 11 Agustus 2022.
Moeldoko menegaskan pekerjaan mengurus negara tidak mudah. Berangkat dari hal tersebut, sosok kepala negara Indonesia masa depan juga harus adaptif dan berani mengambil risiko atas kebijakan konstitusional.
"Jadi selain harus memiliki kapasitas tinggi, pemimpin Indonesia ke depan harus siap dengan semua perubahan-perubahan," ujar
Moeldoko.
Di sisi lain, dia membeberkan penyesuaian yang dilakukannya di KSP. Meski pernah menjabat sebagai panglima TNI, ia mengaku harus kembali belajar untuk memahami berbagai masalah ketika diangkat menjadi KSP.
"Pada tiga bulan pertama saya merasa seperti tidak tahu apa-apa. Di situ saya benar-benar belajar untuk bisa memahami berbagai persoalan negara, dan mencari cara cepat menyelesaikannya. Enggak mudah itu,” terang dia.
Moeldoko juga menyinggung mengenai peran media saat ini. Dia meminta agar media tak terjebak dengan pemberitaan yang cepat tanpa mengedepankan kebenaran.
(Valerie Augustine Budianto) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)