medcom.id, Jakarta: DPR sepakat untuk mempercepat proses pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri. Badan Musyawarah sudah selesai rapat pembahasan untuk ditindaklanjuti Komisi III melalui rapat pleno.
"Rapat Bamus tadi singkat. Pimpinan Dewan membacakan surat dari Presiden Joko Widodo tentang pengajuan nama calon Kapolri baru," kata perwakilan Komisi III di Bamus, Arsul Sani, di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Arsul menjelaskan, dalam rapat Bamus tadi semua fraksi sepakat meminta Komisi III menyelesaikan pencalonan kapolri baru secepatnya.
Terkait beredarnya isu beberapa fraksi yang meminta penundaan pembahasan calon kapolri setelah Lebaran, Arsul tidak tahu. Arsul menegaskan, dalam Bamus tadi tidak ada fraksi yang meminta penundaan.
Meski dipercepat, ada tahapan yang harus dipenuhi. Di antaranya tahap penelitian administrasi. "Tentu secara formal harus diteliti, apakah hal-hal yang terkait persyaratan administratif bagi pak Tito ini sudah terpenuhi atau belum," ujarnya.
Setelah itu, pencalonan Tito sebagai calon kapolri akan diumumkan melalui media. Komisi III berharap ada masukan dari masyarakat terkait pencalonan Tito.
Komisi III akan meminta keterangan dari lembaga penegak hukum lain, seperti KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Pada rapat pleno nanti, Komisi III akan menetapkan jadwal proses pencalonan Tito.
Tito Karnavian diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Sebelum mengajukan nama Tito, Jokowi mengklaim sudah mendapat masukan dari Polri, Kompolnas dan masyarakat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu bukan sosok asing di Polri. Sederet prestasi pernah ia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara.
Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT. Ini bukan pengalaman baru bagi Tito. Ia pernah bergabung dengan tim yang membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin M Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror.
Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
Dalam bursa calon Kapolri saat ini, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di Akpol angkatan 1982 hingga 1986, seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius.
medcom.id, Jakarta: DPR sepakat untuk mempercepat proses pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri. Badan Musyawarah sudah selesai rapat pembahasan untuk ditindaklanjuti Komisi III melalui rapat pleno.
"Rapat Bamus tadi singkat. Pimpinan Dewan membacakan surat dari Presiden Joko Widodo tentang pengajuan nama calon Kapolri baru," kata perwakilan Komisi III di Bamus, Arsul Sani, di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Arsul menjelaskan, dalam rapat Bamus tadi semua fraksi sepakat meminta Komisi III menyelesaikan pencalonan kapolri baru secepatnya.
Terkait beredarnya isu beberapa fraksi yang meminta penundaan pembahasan calon kapolri setelah Lebaran, Arsul tidak tahu. Arsul menegaskan, dalam Bamus tadi tidak ada fraksi yang meminta penundaan.
Meski dipercepat, ada tahapan yang harus dipenuhi. Di antaranya tahap penelitian administrasi. "Tentu secara formal harus diteliti, apakah hal-hal yang terkait persyaratan administratif bagi pak Tito ini sudah terpenuhi atau belum," ujarnya.
Setelah itu, pencalonan Tito sebagai calon kapolri akan diumumkan melalui media. Komisi III berharap ada masukan dari masyarakat terkait pencalonan Tito.
Komisi III akan meminta keterangan dari lembaga penegak hukum lain, seperti KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Pada rapat pleno nanti, Komisi III akan menetapkan jadwal proses pencalonan Tito.
Tito Karnavian diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Sebelum mengajukan nama Tito, Jokowi mengklaim sudah mendapat masukan dari Polri, Kompolnas dan masyarakat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu bukan sosok asing di Polri. Sederet prestasi pernah ia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara.
Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT. Ini bukan pengalaman baru bagi Tito. Ia pernah bergabung dengan tim yang membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin M Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror.
Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
Dalam bursa calon Kapolri saat ini, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di Akpol angkatan 1982 hingga 1986, seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)