medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menjaga Pancasila dan UUD 1945. Jangan sampai kedua fondasi negara tersebut dicampakkan atau hanya sekadar simbol.
"Pancasila dan UUD 1945 adalah kesepakatan bersama dan rujukan bersama dalam bernegara dan ber-Indonesia. Itu tidak bisa ditawar dan menjadi harga mati," kata Zulkifli dalam pidato sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu 16 Agustus 2017.
Zulkifli menegaskan, masyarakat tidak boleh membiarkan Indonesia dirobek dan dikoyak. Menurutnya, ideologi negara, falsafah negara, dasar negara telah final. Perjalanan bangsa Indonesia telah mekar dengan baik.
"Mereka tumbuh secara alami hingga kemudian dicabik-cabik oleh kolonialisme. Seiring lahirnya abad modern dan hadirnya paham negara kebangsaan, para pendahulu kita mulai merumuskan ide-ide tersebut sejak era kolonial," jelas Zulkifli.
Ia juga menegaskan bahwa Pembukaan UUD 1945 tidak bisa diubah lagi. Itu sudah menjadi ketetapan DPRGR dan Tap MPRS.
"Mengubah Pembukaan UUD 1945 berarti membubarkan negara. Hingga kini Memorandum DPRGR 9 Juni 1966 dan Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 tetap berlaku, belum pernah dicabut, dan tak pernah ada yang berupaya untuk mencabutnya," tegasnya.
MPR percaya Pancasila dan UUD 1945 bukanlah palugada terhadap pihak yang tidak satu pandangan, tidak satu barisan atau tidak satu partai. Pancasila dan UUD 1945 adalah muara bersama dari beragam mata air.
"Karena itulah Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka," pungkas Zulkifli.
medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menjaga Pancasila dan UUD 1945. Jangan sampai kedua fondasi negara tersebut dicampakkan atau hanya sekadar simbol.
"Pancasila dan UUD 1945 adalah kesepakatan bersama dan rujukan bersama dalam bernegara dan ber-Indonesia. Itu tidak bisa ditawar dan menjadi harga mati," kata Zulkifli dalam pidato sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu 16 Agustus 2017.
Zulkifli menegaskan, masyarakat tidak boleh membiarkan Indonesia dirobek dan dikoyak. Menurutnya, ideologi negara, falsafah negara, dasar negara telah final. Perjalanan bangsa Indonesia telah mekar dengan baik.
"Mereka tumbuh secara alami hingga kemudian dicabik-cabik oleh kolonialisme. Seiring lahirnya abad modern dan hadirnya paham negara kebangsaan, para pendahulu kita mulai merumuskan ide-ide tersebut sejak era kolonial," jelas Zulkifli.
Ia juga menegaskan bahwa Pembukaan UUD 1945 tidak bisa diubah lagi. Itu sudah menjadi ketetapan DPRGR dan Tap MPRS.
"Mengubah Pembukaan UUD 1945 berarti membubarkan negara. Hingga kini Memorandum DPRGR 9 Juni 1966 dan Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 tetap berlaku, belum pernah dicabut, dan tak pernah ada yang berupaya untuk mencabutnya," tegasnya.
MPR percaya Pancasila dan UUD 1945 bukanlah palugada terhadap pihak yang tidak satu pandangan, tidak satu barisan atau tidak satu partai. Pancasila dan UUD 1945 adalah muara bersama dari beragam mata air.
"Karena itulah Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka," pungkas Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)