Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini -- istimewa
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini -- istimewa

PKS Dukung Langkah Cepat Menlu Sikapi Konflik Timur Tengah

M Rodhi Aulia • 14 Juni 2017 04:58
medcom.id, Jakarta: PKS mendukung langkah Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam menyikapi konflik antara Qatar dengan sejumlah negara di Timur Tengah (Timteng). PKS berharap dari langkah cepat dan strategis itu dapat mencegah terjadinya konflik yang lebih luas dan fatal.
 
"Saya menyambut baik langkah Menlu yang menegaskan kesiapan Indonesia berkontribusi dalam mencegah memburuknya krisis diplomatik antara sejumlah negara Timteng dengan Qatar," kata Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulis, Selasa 13 Juni 2017.
 
Menurut Jazuli, pernyataan Menlu ini penting karena Indonesia dan dunia tidak ingin krisis Teluk seperti perang Iran-Irak atau Irak-Kuwait terulang kembali. Jazuli pun melihat peluang bagi Indonesia bersama-sama dengan Turki dan Kuwait, untuk menjadi fasilitator dan komunikator agar permasalahan ini cepat selesai, sangat besar.

"Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia bersama dengan Turki dan Kuwait yang dipercaya oleh Qatar bisa bekerja keras menggalang solidaritas untuk penyelesaian masalah ini," ucap dia.
 
Anggota Komisi I ini mengaku sangat khawatir jika krisis di negara Teluk kembali terjadi akibat cara-cara yang tidak tepat yang digunakan dalam konflik ini. Sebab, dampaknya tidak hanya dirasakan langsung negara di kawasan Timteng, tapi juga negara di luar kawasan, termasuk Indonesia.
 
"Tentu saya mendorong Pemerintah untuk melindungi national interest kita seperti keselamatan dan kelancaran aktivitas WNI di Timteng, khususnya di Qatar, mengingat ada 43 ribu warga kita di sana," tutur dia. 
 
Selain itu, lanjut Jazuli, yang paling terdampak adalah perjalanan ibadah ke Mekkah yang terkendala penutupan jalur transit dari dan ke Doha, hingga potensi kerugian ekspor Indonesia ke Timteng menuju atau melalui Qatar akibat ditutupnya akses masuk ke negara ini dari negara-negara berbatasan.
 
"Pemerintah pasti telah mengalkulasi dampak politik dan ekonomi krisis ini dan hendaknya segera menyusun langkah-langkah proaktif dan rekonsiliatif dengan tetap berpedoman pada politik luar negeri kita yang 'bebas aktif'," beber dia.
 
Jazuli mengatakan, isolasi atau blokade ekonomi dan politik terhadap Qatar sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah. Cara-cara isolasi ini, dianggap cara kuno yang dipakai semasa perang dunia. Cara yang lebih maju dan relevan untuk saat ini tentu saja dialog dan diplomasi bermartabat.
 
"Hentikan isolasi atau blokade karena akan menyulut perang yang jelas kerugiannya bagi pihak-pihak berseteru, kawasan, dan dunia. Akan jatuh banyak korban jiwa dan dampak kemanusiaan lainnya," ucap dia.
 
Jazuli menegaskan semua pihak berharap negara-negara Timteng belajar dari konflik yang terjadi sekarang di Suriah, Yaman, bahkan krisis sebelumnya yang dikenal dengan Perang Teluk (Perang Iran-Irak, Perang Irak-Kuwait).
 
Sebab, kata dia, semua tidak ada yang menguntungkan dari segala sisinya, sebaliknya yang ada malah kerugian secara ekonomi dan penderitaan bagi rakyat serta menghambat pembangunan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan