medcom.id, Nusa Dua: Puluhan pria berbadan kekar dengan menggunakan pakaian adat Bali, duduk santai di bawah pohon. Beberapa diantaranya memiliki tato di lengannya. Kendati memiliki tampang yang sangat, namun saat didekati mereka melemparkan senyum.
Puluhan pria tersebut mengenankan sebuah rompi yang dipunggungnya bertuliskan "Pecalang Desa Adat Bualu".
Salah satu pecalang, Supardi, mengatakan bahwa kedatangan pecalang dari beberapa desa untuk turut ambil andil dalam mengamankan Musyawarah Nasional ke-IX partai Golkar. Bukan karena alasan politik, tapi lebih karena alasan adat.
"Ini inisiatif pengamanan desa adat. Ada 32 orang dari desa Bualu. Tujuannya untuk pengamanan karena kebetulan ada di sini," ungkap Supardi di kawasan Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014).
Supardi mengatakan pecalang yang berasal dari desa-desa adat di kawasan Nusa Dua akan berjaga-jaga sampai tanggal 3 Desember nanti. Pecalang tidak tahu menahu soal ricuh partai. Mereka hanya ingin kawasan desa adat mereka aman. Dan itu sudah biasa bila ada keramaian. "Kalau di Bali sudah biasa. Kalau keamanan, setiap ada even pasti dilibatkan," lanjutnya.
Pecalang adalah keamanan dari desa adat di Bali. Mereka biasanya dilibatkan bila ada acara adat ataupun acara formal. Memang sudah menjadi kebiasaan bila ada kegiatan di Bali, Pecalang diikutsertakan untuk menjaga keamanan selain dari keamanan formal seperti polisi.
medcom.id, Nusa Dua: Puluhan pria berbadan kekar dengan menggunakan pakaian adat Bali, duduk santai di bawah pohon. Beberapa diantaranya memiliki tato di lengannya. Kendati memiliki tampang yang sangat, namun saat didekati mereka melemparkan senyum.
Puluhan pria tersebut mengenankan sebuah rompi yang dipunggungnya bertuliskan "Pecalang Desa Adat Bualu".
Salah satu pecalang, Supardi, mengatakan bahwa kedatangan pecalang dari beberapa desa untuk turut ambil andil dalam mengamankan Musyawarah Nasional ke-IX partai Golkar. Bukan karena alasan politik, tapi lebih karena alasan adat.
"Ini inisiatif pengamanan desa adat. Ada 32 orang dari desa Bualu. Tujuannya untuk pengamanan karena kebetulan ada di sini," ungkap Supardi di kawasan Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014).
Supardi mengatakan pecalang yang berasal dari desa-desa adat di kawasan Nusa Dua akan berjaga-jaga sampai tanggal 3 Desember nanti. Pecalang tidak tahu menahu soal ricuh partai. Mereka hanya ingin kawasan desa adat mereka aman. Dan itu sudah biasa bila ada keramaian. "Kalau di Bali sudah biasa. Kalau keamanan, setiap ada even pasti dilibatkan," lanjutnya.
Pecalang adalah keamanan dari desa adat di Bali. Mereka biasanya dilibatkan bila ada acara adat ataupun acara formal. Memang sudah menjadi kebiasaan bila ada kegiatan di Bali, Pecalang diikutsertakan untuk menjaga keamanan selain dari keamanan formal seperti polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)