medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, pemandangan yang indah bukanlah saat melihat gunung yang tinggi dan laut menghijau. Akan tetapi bagaimana melihat anak-anak berangkat dengan seragam sekolah dengan penuh cerita.
"Ini merupakan pemandangan yang indah," kata Presiden SBY saat membacakan pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2014). Sontak Presiden SBY mendapatkan tepuk tangan dari peserta Rapat Paripurna. Sejenak ruang rapat hening.
Karena itu, jelas SBY, pemerintah terus membangun sekolah baru, dan merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang rusak. Tercatat sampai saat ini 30 ribu ruang kelas di Indonesia telah diperbaiki.
Namun, jelas SBY, saat ini 49 persen pekerja masih berpendidikan SD. Mobilitas mereka terbatas yang itu berdampak pada produktivitas nasional. Lantaran itu, sejak 2012 pemerintah meluncurkan Program Pendidikan Menengah Unversal. Anak didik mengenyam pendidikan bukan lagi enam atau sembilan tahun, tapi 12 tahun.
"Esensinya, kita menaikkan dari program belajar enam tahun jadi 12 tahun. Bahkan, terus kita dorong untuk melanjutkan ke perguruan tinggi," kata SBY.
Presiden membeberkan, pada 2004 jumlah anak usia 19-23 tahun yang masuk perguruan tinggi hanya 14 dari 100 orang. Sejak itu pelbagai program dilakukan untuk menaikkan partisipasi anak didik. Kini 30 dari 100 anak usia 19-23 tahun telah masuk perguruan tinggi atau dua kali lipat. (dor)
medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, pemandangan yang indah bukanlah saat melihat gunung yang tinggi dan laut menghijau. Akan tetapi bagaimana melihat anak-anak berangkat dengan seragam sekolah dengan penuh cerita.
"Ini merupakan pemandangan yang indah," kata Presiden SBY saat membacakan pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2014). Sontak Presiden SBY mendapatkan tepuk tangan dari peserta Rapat Paripurna. Sejenak ruang rapat hening.
Karena itu, jelas SBY, pemerintah terus membangun sekolah baru, dan merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang rusak. Tercatat sampai saat ini 30 ribu ruang kelas di Indonesia telah diperbaiki.
Namun, jelas SBY, saat ini 49 persen pekerja masih berpendidikan SD. Mobilitas mereka terbatas yang itu berdampak pada produktivitas nasional. Lantaran itu, sejak 2012 pemerintah meluncurkan Program Pendidikan Menengah Unversal. Anak didik mengenyam pendidikan bukan lagi enam atau sembilan tahun, tapi 12 tahun.
"Esensinya, kita menaikkan dari program belajar enam tahun jadi 12 tahun. Bahkan, terus kita dorong untuk melanjutkan ke perguruan tinggi," kata SBY.
Presiden membeberkan, pada 2004 jumlah anak usia 19-23 tahun yang masuk perguruan tinggi hanya 14 dari 100 orang. Sejak itu pelbagai program dilakukan untuk menaikkan partisipasi anak didik. Kini 30 dari 100 anak usia 19-23 tahun telah masuk perguruan tinggi atau dua kali lipat. (dor)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)