medcom.id, Jakarta: Perwakilan PP Hidayatullah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden. Pertemuan membahas berbagai isu termasuk kabar komunisme yang merebak belakangan.
Ketua Umum PP Hidayatullah Nasirul Haq mengatakan, Kalla menawarkan solusi untuk membendung menyebarnya pemahaman komunis di Indonesia.
"Solusi yang ditawarkan beliau mensejahterakan rakyat sehingga ideologi komunis tidak ada ruang untuk memanfaatkan adanya ketimpangan sosial ekonomi tidak ada kesenjangan sosial," kata Nasirul di Kantor WAkil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2015).
Kalla, kata Nasirul, dengan tegas mengatakan bahwa ideologi yang bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945 harus diberantas dan dicegah penyebarannya. Nasirul pun sepakat dengan pemerintah, komunisme harus dicegah penyebarannya.
Komunisme, kata Nasirul, sangat bertentangan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Tak hanya komunisme, Nasirul juga memprihatinkan berbagai gerakan yang mengandung provokasi, seperti pawai simpatisan Israel di Papua.
"Ini ancaman buat NKRI, tindakan ini bisa menimbulkan provokasi dan memunculkan separatisme," kata dia.
Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Hidayatullah Hanim Thohari mengatakan, ideologi komunis berbahaya bagi ketahanan nasional. Hidayatullah yang fokus dalam pendidikan dakwah akan berusaha melawan ideologi tersebut dengan memberikan pendidikan terbaik untuk bangsa.
Hanim pun merasa pemerintah tak perlu melakukan rekonsiliasi. Kata dia, pemerintah memaafkan keturunan dari masyarakat yang terlibat dengan gerakan tersebut.
"Memaafkan anak turunnya itu iya, tetapi bukan bentuk rekonsiliasi, namun memaafkan," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Perwakilan PP Hidayatullah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden. Pertemuan membahas berbagai isu termasuk kabar komunisme yang merebak belakangan.
Ketua Umum PP Hidayatullah Nasirul Haq mengatakan, Kalla menawarkan solusi untuk membendung menyebarnya pemahaman komunis di Indonesia.
"Solusi yang ditawarkan beliau mensejahterakan rakyat sehingga ideologi komunis tidak ada ruang untuk memanfaatkan adanya ketimpangan sosial ekonomi tidak ada kesenjangan sosial," kata Nasirul di Kantor WAkil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2015).
Kalla, kata Nasirul, dengan tegas mengatakan bahwa ideologi yang bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945 harus diberantas dan dicegah penyebarannya. Nasirul pun sepakat dengan pemerintah, komunisme harus dicegah penyebarannya.
Komunisme, kata Nasirul, sangat bertentangan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Tak hanya komunisme, Nasirul juga memprihatinkan berbagai gerakan yang mengandung provokasi, seperti pawai simpatisan Israel di Papua.
"Ini ancaman buat NKRI, tindakan ini bisa menimbulkan provokasi dan memunculkan separatisme," kata dia.
Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Hidayatullah Hanim Thohari mengatakan, ideologi komunis berbahaya bagi ketahanan nasional. Hidayatullah yang fokus dalam pendidikan dakwah akan berusaha melawan ideologi tersebut dengan memberikan pendidikan terbaik untuk bangsa.
Hanim pun merasa pemerintah tak perlu melakukan rekonsiliasi. Kata dia, pemerintah memaafkan keturunan dari masyarakat yang terlibat dengan gerakan tersebut.
"Memaafkan anak turunnya itu iya, tetapi bukan bentuk rekonsiliasi, namun memaafkan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)