medcom.id, Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tak khawatir jika Partai Demokrat merepat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Partai berlambang bulan sabit kembar ini menganggap Koalisi Merah Putih (KMP) memang dinamis.
"SBY membuka komunikasi dengan KIH, saya rasa hal yang dinamis," kata juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Rabu (10/12/2014).
Dia menambahkan pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Jokowi adalah hal yang lumrah. Hal tersebut membuat adanya keseimbangan diantara partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). "Perbedaan tafsiran sikap di KMP, kita harus mampu mengatasinya," ucapnya singkat.
Sebelumnya SBY memberikan sinyal akan mendukung KIH. Pasalnya, Mantan Presiden itu dikecewakan Partai Golkar yang mencabut kesepakan dengan menolak Perppu Pilkada. "Saya telah memerintahkan para pimpinan PD untuk mulai menjalin komunikasi dengan PDIP dan KIH, agar perjuangan bersama ini berhasil." kicau SBY pada akun twitternya Kamis 4 Desember lalu.
Sekedar diketahui Senin 8 Desember lalu, mantan Presiden RI SBY kembali menginjakkan kakinya di Istana Merdeka. SBY bertemu dengan Jokowi, salah satu poinnya adalah soal komitmen antara Presiden Joko Widodo dan SBY untuk memperjuangkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada di parlemen. Sayangnya, Jokowi enggan membeberkan poin-poin kesepakatan hasil pertemuannya dengan SBY. "Tadi kan sudah dijelaskan Pak SBY secara jelas, terang benderang (memberikan dukungan perppu pilkada langsung -red). Komitmennya hanya saya dan Pak SBY yang tahu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin 8 Desember lalu.
medcom.id, Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tak khawatir jika Partai Demokrat merepat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Partai berlambang bulan sabit kembar ini menganggap Koalisi Merah Putih (KMP) memang dinamis.
"SBY membuka komunikasi dengan KIH, saya rasa hal yang dinamis," kata juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, saat berbincang dengan
Metrotvnews.com, Rabu (10/12/2014).
Dia menambahkan pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Jokowi adalah hal yang lumrah. Hal tersebut membuat adanya keseimbangan diantara partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). "Perbedaan tafsiran sikap di KMP, kita harus mampu mengatasinya," ucapnya singkat.
Sebelumnya SBY memberikan sinyal akan mendukung KIH. Pasalnya, Mantan Presiden itu dikecewakan Partai Golkar yang mencabut kesepakan dengan menolak Perppu Pilkada. "Saya telah memerintahkan para pimpinan PD untuk mulai menjalin komunikasi dengan PDIP dan KIH, agar perjuangan bersama ini berhasil." kicau SBY pada akun twitternya Kamis 4 Desember lalu.
Sekedar diketahui Senin 8 Desember lalu, mantan Presiden RI SBY kembali menginjakkan kakinya di Istana Merdeka. SBY bertemu dengan Jokowi, salah satu poinnya adalah soal komitmen antara Presiden Joko Widodo dan SBY untuk memperjuangkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada di parlemen. Sayangnya, Jokowi enggan membeberkan poin-poin kesepakatan hasil pertemuannya dengan SBY. "Tadi kan sudah dijelaskan Pak SBY secara jelas, terang benderang (memberikan dukungan perppu pilkada langsung -red). Komitmennya hanya saya dan Pak SBY yang tahu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin 8 Desember lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)