Jakarta: Peneliti Saiful Mujani Research Center (SMRC) Saidiman Ahmad membeberkan hasil survei teranyar. Dia mengungkap peta persaingan di bursa calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Saidiman Ahmad, Ganjar Pranowo merupakan satu-satunya kader PDI-Perjuangan yang bisa menyaingi Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Sehingga, wajar Ganjar Pranowo (GP) Mania mendorong PDI-P mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai capres.
"Dalam survei SMRC, kalau Ganjar dimajukan PDI-Perjuangan, ini tidak hanya membuka peluang bagi PDI-Perjuangan untuk kembali memiliki kader sebagai pesiden, tetapi juga bisa membantu mempertahankan elektabiltitas PDI-Perjuangan yang sekarang masih di atas partai-partai yang lain," kata Saidiman saat dihubungi, Sabtu, 19 November 2022.
Elektabilitas Ganjar dalam survei SMRC pada Oktober 2022 menempati peringkat teratas dengan 32,1 persen. Posisi Ganjar disusul Prabowo dengan 27,5 persen dan Anies 26 persen.
Berdasarkan survei eksperimental SMRC, Saidiman menyebut suara PDI-Perjuangan akan turun dalam Pemilu Legislatif 2024 jika Ganjar dicapreskan Partai Golkar. Sebaliknya, suara Golkar-lah yang akan naik.
Di sisi lain, dia menilai PDI-Perjuangan memutuskan capres berdasarkan kalkulasi politik yang matang. Berkaca dari dua pilpres terakhir, Saidiman menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri rela tidak maju sebagai capres dan justru mengusung kader non-elite yang populer di masyarakat, yaitu Joko Widodo.
"Jadi menurut saya mega tidak akan sembrono dalam memutuskan calon presiden," terangnya.
Lebih lanjut, Ganjar dan PDIP dinilai memiliki ideologi nasionalis. Jika mendeklarasikan Ganjar sebagai capres, PDIP akan didekati partai politik berideologi nasionalis lain untuk membentuk koalisi. Meski, Saidiman berpendapat Ganjar juga diterima di kelompok Islam.
"Ganjar ini walaupun populer di kalangan nasionalis, tapi di kalangan Islam juga sebetulnya tidak jeblok-jeblok banget. Itu cukup bisa mendapatkan suara dari kelompok sana," tandas Saidiman.
Sebelumnya, Ketua Umum Ganjar Pranowo (GP) Mania Immanuel Ebenaezer mengatakan pihaknya yakin bahwa PDI-Perjuangan akan merayakan HUT partai pada 10 Januari 2023 dengan memberikan kado untuk rakyat berupa deklarasi Ganjar sebagai calon presiden. Ia menyebut PDI-Perjuangan telah berhitung dengan baik untuk mendeklarasikan Ganjar.
"Hitungan politik hari ini sudah jelas parameternya kok. Survei dan munculnya dukungan untuk Mas Ganjar secara organik dari masyarakat terus bergulir," kata Immanuel.
Jakarta: Peneliti Saiful Mujani Research Center (SMRC) Saidiman Ahmad membeberkan hasil survei teranyar. Dia mengungkap peta persaingan di bursa calon presiden (
capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Saidiman Ahmad, Ganjar Pranowo merupakan satu-satunya kader PDI-Perjuangan yang bisa menyaingi Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di
Pilpres 2024. Sehingga, wajar Ganjar Pranowo (GP) Mania mendorong PDI-P mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai capres.
"Dalam survei SMRC, kalau Ganjar dimajukan PDI-Perjuangan, ini tidak hanya membuka peluang bagi PDI-Perjuangan untuk kembali memiliki kader sebagai pesiden, tetapi juga bisa membantu mempertahankan elektabiltitas PDI-Perjuangan yang sekarang masih di atas partai-partai yang lain," kata Saidiman saat dihubungi, Sabtu, 19 November 2022.
Elektabilitas Ganjar dalam survei SMRC pada Oktober 2022 menempati peringkat teratas dengan 32,1 persen. Posisi Ganjar disusul Prabowo dengan 27,5 persen dan Anies 26 persen.
Berdasarkan survei eksperimental SMRC, Saidiman menyebut suara PDI-Perjuangan akan turun dalam
Pemilu Legislatif 2024 jika Ganjar dicapreskan Partai Golkar. Sebaliknya, suara Golkar-lah yang akan naik.
Di sisi lain, dia menilai PDI-Perjuangan memutuskan capres berdasarkan kalkulasi politik yang matang. Berkaca dari dua pilpres terakhir, Saidiman menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri rela tidak maju sebagai capres dan justru mengusung kader non-elite yang populer di masyarakat, yaitu Joko Widodo.
"Jadi menurut saya mega tidak akan sembrono dalam memutuskan calon presiden," terangnya.
Lebih lanjut, Ganjar dan PDIP dinilai memiliki ideologi nasionalis. Jika mendeklarasikan Ganjar sebagai capres, PDIP akan didekati partai politik berideologi nasionalis lain untuk membentuk koalisi. Meski, Saidiman berpendapat Ganjar juga diterima di kelompok Islam.
"Ganjar ini walaupun populer di kalangan nasionalis, tapi di kalangan Islam juga sebetulnya tidak jeblok-jeblok banget. Itu cukup bisa mendapatkan suara dari kelompok sana," tandas Saidiman.
Sebelumnya, Ketua Umum Ganjar Pranowo (GP) Mania Immanuel Ebenaezer mengatakan pihaknya yakin bahwa PDI-Perjuangan akan merayakan HUT partai pada 10 Januari 2023 dengan memberikan kado untuk rakyat berupa deklarasi Ganjar sebagai calon presiden. Ia menyebut PDI-Perjuangan telah berhitung dengan baik untuk mendeklarasikan Ganjar.
"Hitungan politik hari ini sudah jelas parameternya kok. Survei dan munculnya dukungan untuk Mas Ganjar secara organik dari masyarakat terus bergulir," kata Immanuel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)