Jakarta: Guru besar hukum tata negara, Denny Indrayana, mengendus keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut campur dalam urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Presiden Jokowi disebut terus 'bermain catur' untuk ikut memenangkan calon yang ia jagokan di Pilpres 2024.
Denny memandang, cawe-cawe Jokowi ini amat kental aroma ingin menjegal Anies Baswedan menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Target utama Jokowi untuk mengusung dua pasangan calon dalam Pilpres 2024 akan terwujud.
Keduanya adalah all the president’s Men atau orang yang bisa mengamankan dan melanjutkan program kerjanya. Dalam artikel yang diunggahnya di laman Integrity Law Firm, Denny juga menuliskan Presiden Jokowi sudah membaca survei politik. Salah satunya dari CSIS.
Survei yang dirilis CSIS pada 26 September 2022 menyimpulkan Ganjar dominan, namun tetap berpotensi kalah jika dihadapkan head-to-head dengan Anies Baswedan. Bahkan, survei CSIS juga menyimpulkan Anies masih unggul jika mengusung Prabowo Subianto.
Denny melihat bahwa Jokowi berupaya mengeleminasi sedari awal calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan legacy kepresidenannya. Dan sosok itu merujuk pada Anies Baswedan.
"Singkatnya, pemilih Prabowo dan Anies beririsan. Dengan memajukan Prabowo, kemungkinan Ganjar untuk menang semakin besar, ketimbang risiko hanya menghadapkannya langsung dengan Anies," demikian analisis dari mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM ini.
Nantinya, ketika Prabowo dan Anies saling mengalahkan, maka suara Ganjar akan semakin tak terbendung. Dengan begitu, Ganjar bisa mulus menjadi pemenang pilpres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Guru besar hukum tata negara,
Denny Indrayana, mengendus keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut campur dalam urusan
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Presiden Jokowi disebut terus 'bermain catur' untuk ikut memenangkan calon yang ia jagokan di Pilpres 2024.
Denny memandang,
cawe-cawe Jokowi ini amat kental aroma ingin menjegal Anies Baswedan menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Target utama Jokowi untuk mengusung dua pasangan calon dalam Pilpres 2024 akan terwujud.
Keduanya adalah
all the president’s Men atau orang yang bisa mengamankan dan melanjutkan program kerjanya. Dalam artikel yang diunggahnya di laman Integrity Law Firm, Denny juga menuliskan Presiden Jokowi sudah membaca survei politik. Salah satunya dari CSIS.
Survei yang dirilis CSIS pada 26 September 2022 menyimpulkan Ganjar dominan, namun tetap berpotensi kalah jika dihadapkan
head-to-head dengan Anies Baswedan. Bahkan, survei CSIS juga menyimpulkan Anies masih unggul jika mengusung Prabowo Subianto.
Denny melihat bahwa Jokowi berupaya mengeleminasi sedari awal calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan
legacy kepresidenannya. Dan sosok itu merujuk pada Anies Baswedan.
"Singkatnya, pemilih Prabowo dan Anies beririsan. Dengan memajukan Prabowo, kemungkinan Ganjar untuk menang semakin besar, ketimbang risiko hanya menghadapkannya langsung dengan Anies," demikian analisis dari mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM ini.
Nantinya, ketika Prabowo dan Anies saling mengalahkan, maka suara Ganjar akan semakin tak terbendung. Dengan begitu, Ganjar bisa mulus menjadi pemenang pilpres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)