Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut 4,6 juta jiwa belum merekam KTP-el. Hal ini dia ketahui setelah mendapat informasi kalau 6.768.025 pemilih Pilkada Serentak 2018 belum memiliki KTP-el atau surat pengganti KTP-el.
Tjahjo memaparkan, di antara 6,7 juta pemilih itu, terdapat 2,1 juta penduduk merupakan pemilih pemula dan 4,6 juta belum melakukan perekaman KTP-el.
"Penduduk sebanyak 4,6 juta itu setara dengan 2,6 persen dari seluruh penduduk wajib KTP-el (185.249.711 jiwa)," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 22 Maret 2018.
Maka itu, kata Tjahjo, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus berupaya agar 4,6 juta jiwa ini memiliki KTP-el dan dapat menjadi pemilih pada Pilkada Serentak 2018.
"Upaya itu, pertama memberi pelayanan keliling berupa jemput bola ke sekolah, kampus, pondok pesantren, serta tempat-tempat keramaian lainnya," kata Tjahjo.
(Baca juga: Pemohon KTP-el Antre sejak Dini Hari)
Pelayanan keliling dilakukan dengan mendatangi desa-desa atau tempat-tempat terpencil dengan menggunakan sarana mobile enrollment.
Pemerintah juga membuka pelayanan perekaman dan pencetakan KTP-el di acara pameran atau acara lainnya. "Mendagri sudah menginstruksikan agar Dinas Dukcapil tetap memberikan pelayanan di hari libur," tandas dia.
Menurutnya, perekaman KTP-el tetap memerlukan partisipasi seluruh penduduk. Dengan cara proaktif mendatangi tempat-tempat pelayanan, baik yang ada di desa/kelurahan, kecamatan, maupun Dinas Dukcapil kabupaten/kota.
"Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, penyelesaian target 100 persen penduduk memiliki KTP-el tidak dapat tercapai. Intinya penduduk juga harus proaktif merekam agar hak pilihnya terjamin," tutup Tjahjo.
(Baca juga: 968.643 Pemilih di NTT Belum Rekam KTP-el)
Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut 4,6 juta jiwa belum merekam KTP-el. Hal ini dia ketahui setelah mendapat informasi kalau 6.768.025 pemilih Pilkada Serentak 2018 belum memiliki KTP-el atau surat pengganti KTP-el.
Tjahjo memaparkan, di antara 6,7 juta pemilih itu, terdapat 2,1 juta penduduk merupakan pemilih pemula dan 4,6 juta belum melakukan perekaman KTP-el.
"Penduduk sebanyak 4,6 juta itu setara dengan 2,6 persen dari seluruh penduduk wajib KTP-el (185.249.711 jiwa)," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 22 Maret 2018.
Maka itu, kata Tjahjo, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus berupaya agar 4,6 juta jiwa ini memiliki KTP-el dan dapat menjadi pemilih pada Pilkada Serentak 2018.
"Upaya itu, pertama memberi pelayanan keliling berupa jemput bola ke sekolah, kampus, pondok pesantren, serta tempat-tempat keramaian lainnya," kata Tjahjo.
(Baca juga:
Pemohon KTP-el Antre sejak Dini Hari)
Pelayanan keliling dilakukan dengan mendatangi desa-desa atau tempat-tempat terpencil dengan menggunakan sarana mobile enrollment.
Pemerintah juga membuka pelayanan perekaman dan pencetakan KTP-el di acara pameran atau acara lainnya. "Mendagri sudah menginstruksikan agar Dinas Dukcapil tetap memberikan pelayanan di hari libur," tandas dia.
Menurutnya, perekaman KTP-el tetap memerlukan partisipasi seluruh penduduk. Dengan cara proaktif mendatangi tempat-tempat pelayanan, baik yang ada di desa/kelurahan, kecamatan, maupun Dinas Dukcapil kabupaten/kota.
"Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, penyelesaian target 100 persen penduduk memiliki KTP-el tidak dapat tercapai. Intinya penduduk juga harus proaktif merekam agar hak pilihnya terjamin," tutup Tjahjo.
(Baca juga:
968.643 Pemilih di NTT Belum Rekam KTP-el)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)