Ilustrasi kebakaran hutan. Foto: Antara/Fikri Yusuf.
Ilustrasi kebakaran hutan. Foto: Antara/Fikri Yusuf.

Polisi Diminta Menindak Pelaku Pembakaran Hutan

22 Agustus 2018 12:00
Jakarta: TNI Polri diminta menindak tegas pelaku pembakaran lahan yang menyebabkan kebakaran hutan. Penanggulangan kebakaan hutan dan lahan harus menjadi perhatian bersama, tidak hanya saat perhelatan Asian Games tetapi juga seterusnya.
 
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) M. Rizky Hidayatullah mengapresiasi langkah cepat pemerintah, terutama TNI, Polri dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan dalam mencegah dan memadamkan kebakaran hutan saat dihelatnya Asian Games 2018.
 
“Kami meminta penanganan yang sebaik-baiknya dari pihak yang terkait, termasuk Polri, TNI, untuk memadamkan api yang mulai muncul, dan menindak tegas pihak yang menyebabkannya,” kata Rizky dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 22 Agustus 2018.
 
Bakal calon legislatif (caleg) PSI dari Sumatera Selatan itu mengatakan, perhelatan Asian Games menjadi pertaruhan nama Indonesia, tidak hanya di Asia tetapi juga dunia. Ajang olahraga terbesar di Asia itu juga mengundang devisa baik dari belanja pelancong asing yang berkunjung maupun dari masuknya investasi akibat semakin baiknya kesan terbadap Indonesia.
 
“Segala cara dilakukan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan, utamanya di kota-kota Jakarta dan Palembang tempat Asian Games dihelat,” ujarnya.
 
Baca: Kebakaran Hutan Jati akibat Warga Bakar Sampah Sembarangan
 
Rizky mengatakan,kebakaran hutan 2015 mungkin yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Sejak itu, pengelolaan hutan di Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan.  Kebakaran hutan berkurang hampir sebanyak 90 persen .
 
Selain efek La Nina yang membawa curah hujan yang tinggi, perbaikan itu juga akibat pengelolaan dan kebijakan kehutanan dan lahan gambut yang semakin baik.  Pada 2017, deforestasi di Indonesia turun drastis hingga 60 persen .
  
Luas lahan hutan yang berubah fungsi terbesar terjadi sebelum 2015.  Perubahan fungsi terbesar, sekitar 1,6 juta hektare terjadi pada periode pemerintahan yang lalu.  “Bandingkan dengan hanya sekitar 200 ribu yang diberikan kepada rakyat di periode saat ini,” katanya.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan