Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini/MI/Ramdani
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini/MI/Ramdani

Jazuli: Ramadan Momentum Memperkuat Kebangsaan

04 Juni 2017 09:44
medcom.id, Jakarta: Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menilai ramadan 2017 sebagai momentum memperkuat kebangsaan. Sebab, ada dua peristiwa penting, yakni hari lahir Pancasila dan 9 ramadan dalam kalender Hijriah sebagai proklamasi kemerdekaan Indonesia.
 
"9 Ramadhan di tahun 1945 adalah detik-detik persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ini membawa pesan bahwa bangsa ini lahir atau merdeka, pada bulan yang mulia, saat Proklamator dan pendiri bangsa lainya yang beragama Islam sedang berpuasa," kata Jazuli seperti dilansir Antara, Minggu 4 Juni 2017.
 
Menurut Jazuli, saat ini, kondisi kebangsaan tak terlalu harmonis. Hal itu dapat dilihat dari menjamurnya saling serang pendapat antarmasyarakat, fitnah bertebaran, dan ujaran kebencian, khususnya di media sosial.

"Momentum ini juga tepat karena kita baru saja merayakan Hari Pancasila pada 1 Juni. Dalam pandangan saya, momentum ini kalau dirangkai menjadi kalimat sebagai berikut, bangsa Indonesia memilih merdeka dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu," ucap anggota Komisi I DPR itu.
 
Jazuli juga mengajak masyarakat tak mempertajam perbedaan. Masyarakat juga diminta tak mengeluarkan pernyataan provokatif, dan segala sesuatu yang memancing ketidakharmonisan bangsa.
 
Ia menegaskan, masyarakat tak perlu saling mengklaim paling NKRI, paling Pancasilais, paling bineka sehingga menunjuk saudara sebangsa anti-NKRI, anti-Pancasila, atau antikebinekaan. "Kepada sesama warga bangsa mari kita bersikap asertif, berlapang dada, saling memahami, merangkul, menjaga kebersamaan, hinga akhirnya bisa bekerja sama, bersinergi dan gotong royong untuk kemajuan Indonesia," tegas dia.
 
Peran pemerintah
 
Pemerintah tentu harus mengambil peran. Menurut Jazuli, Presiden Joko Widodo dan pemerintah bisa menjaga harmonisasi dalam masyarakat. Pemerintah harus mengedepankan kebijakan berkeadilan, persuasif, tak represif, dan dialogis. Pemerintah juga diminta tak menunjukkan keberpihakan terhadap satu kelompik yang mengalienasi kelompok lain.
 
Jazuli menegaskan, bangsa Indonesia terlalu besar untuk dikelola sendirian atau beberapa kelompok. Indonesia harus dikelola bersama segenap rakyat dari latar belakan apa pun.
 
"Menjadi tanggung jawab bersama untuk menjadikan Pancasila sebagai pemersatu, bukan tembok pemisah atau pemecah belah. Tidak boleh ada yang merasa teralienasi dari Pancasila, di saat sebagian lainnya merasa paling Pancasilais," beber Jazuli.
 
Intisari Pancasila, kata Jazuli, seperti yang diungkap Presiden pertama Indonesia Soekarno, bila diperas menjadi satu sila saja, yaitu gotong royong.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan