medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai tak ada salahnya TNI memberikan pelatihan bela negara kepada anggota Front Pembela Islam (FPI). TNI harus memberi latihan apabila masyarakat menginginkan.
"Apa pun, TNI kalau ada permintaan di masyarakat ingin dilatih keterampilan bela negara, ya harus (dilatih)," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/1/2017).
Menurut Fahri, permintaan pelatihan oleh FPI justru menjadi langkah baik. Tindakan itu merupakan bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah, tegas Fahri, seharusnya tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelatihan bela negara. Pembedaan itu lah yang dinilai merusak keutuhan NKRI.
"Kan gagah kalau FPI cium Merah Putih. Istilahnya pemikiran kita jangan dikotomis, kan itu merusak konsepsi negara kesatuan juga," jelas dia.
Fahri menilai materi yang diberikan dalam program bela negara juga cukup baik bagi semua warga negara, termasuk FPI. Salah satu materi yang diajarkan ialah Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4). Fahri mendukung setiap warga yang ingin mendapatkan pelatihan tersebut.
"Sekarang ini ada kepentingan bagi kita untuk memiliki pedoman-pedoman standar di dalam kesadaran bela negara. Kalau dulu itu ada PMP, kemudian penataran P4, sekarang ada juga kurikukum pelajaran kewarganegaraan," jelas dia.
Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra resmi mencopot Dandim Lebak, Banten Letkol Czi Ubaidillah. Pencopotan ini dilakukan karena Ubaidillah menggelar latihan bela negara terhadap FPI tanpa berkoordinasi dengan Danrem maupun Pangdam III/Siliwangi. Pelatihan yang diikuti sekitar 100 anggota FPI itu dilakukan di salah satu pesantren di Lebak, Banten, pada 5-6 Januari 2017.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai tak ada salahnya TNI memberikan pelatihan bela negara kepada anggota Front Pembela Islam (FPI). TNI harus memberi latihan apabila masyarakat menginginkan.
"Apa pun, TNI kalau ada permintaan di masyarakat ingin dilatih keterampilan bela negara, ya harus (dilatih)," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/1/2017).
Menurut Fahri, permintaan pelatihan oleh FPI justru menjadi langkah baik. Tindakan itu merupakan bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah, tegas Fahri, seharusnya tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelatihan bela negara. Pembedaan itu lah yang dinilai merusak keutuhan NKRI.
"Kan gagah kalau FPI cium Merah Putih. Istilahnya pemikiran kita jangan dikotomis, kan itu merusak konsepsi negara kesatuan juga," jelas dia.
Fahri menilai materi yang diberikan dalam program bela negara juga cukup baik bagi semua warga negara, termasuk FPI. Salah satu materi yang diajarkan ialah Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4). Fahri mendukung setiap warga yang ingin mendapatkan pelatihan tersebut.
"Sekarang ini ada kepentingan bagi kita untuk memiliki pedoman-pedoman standar di dalam kesadaran bela negara. Kalau dulu itu ada PMP, kemudian penataran P4, sekarang ada juga kurikukum pelajaran kewarganegaraan," jelas dia.
Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra resmi mencopot Dandim Lebak, Banten Letkol Czi Ubaidillah. Pencopotan ini dilakukan karena Ubaidillah menggelar latihan bela negara terhadap FPI tanpa berkoordinasi dengan Danrem maupun Pangdam III/Siliwangi. Pelatihan yang diikuti sekitar 100 anggota FPI itu dilakukan di salah satu pesantren di Lebak, Banten, pada 5-6 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)