medcom.id, Jakarta: Indonesia harus cepat menyesuikan diri dalam era globalisasi. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menyebut beberapa sikap yang diperlukan dalam menghadapi perubahan.
Pertama, bangsa Indonesia perlu melihat jauh ke depan dalam menghadapi globalisasi. Dia menganggap Indonesia selalu mengambil keputusan seusai dengan masa depan. Padahal, menurut Moeldoko langkah masa depan harus disiapkan dari sekarang.
"Bukan kumaha engke (bagaimana nanti), tapi engke kumaha (nanti bagaimana)," tegas Moeldoko dalam perayaan HUT ke-56 Pemuda Pancasila di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2015).
Selain antisipatif, kata Moeldoko, bangsa Indonesia juga perlu menjadi bangsa yang cepat dalam menanggapi perubahan. Sebab, kata dia, sepuluh tahun mendatang Indonesia bakal menghadapi banyak perubahan.
"Kita harus adaptif. Tidak boleh jadi bangsa yang bebal," ucap Moeldoko.
Kemudian, mantan panglima TNI itu juga mengungkapkan Indonesia seyogyanya bersifat dinamis. Hal ini bisa dilihat dari setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah maupun kebijakan luar negeri. "Kita harus berkembang dan tidak boleh statis nanti kita akan tertinggal," terang dia.
Sementara itu, sikap terakhir, sambung Moeldoko, pemerintah perlu melakukan terobosan. Sehingga, Indonesia bisa menjadi negara maju dan sejajar dengan bangssa lain. "Terkahir inovasi, kita perlu supaya derajat kita sama dimata bangsa lain," ujar dia.
medcom.id, Jakarta: Indonesia harus cepat menyesuikan diri dalam era globalisasi. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menyebut beberapa sikap yang diperlukan dalam menghadapi perubahan.
Pertama, bangsa Indonesia perlu melihat jauh ke depan dalam menghadapi globalisasi. Dia menganggap Indonesia selalu mengambil keputusan seusai dengan masa depan. Padahal, menurut Moeldoko langkah masa depan harus disiapkan dari sekarang.
"Bukan kumaha engke (bagaimana nanti), tapi engke kumaha (nanti bagaimana)," tegas Moeldoko dalam perayaan HUT ke-56 Pemuda Pancasila di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2015).
Selain antisipatif, kata Moeldoko, bangsa Indonesia juga perlu menjadi bangsa yang cepat dalam menanggapi perubahan. Sebab, kata dia, sepuluh tahun mendatang Indonesia bakal menghadapi banyak perubahan.
"Kita harus adaptif. Tidak boleh jadi bangsa yang bebal," ucap Moeldoko.
Kemudian, mantan panglima TNI itu juga mengungkapkan Indonesia seyogyanya bersifat dinamis. Hal ini bisa dilihat dari setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah maupun kebijakan luar negeri. "Kita harus berkembang dan tidak boleh statis nanti kita akan tertinggal," terang dia.
Sementara itu, sikap terakhir, sambung Moeldoko, pemerintah perlu melakukan terobosan. Sehingga, Indonesia bisa menjadi negara maju dan sejajar dengan bangssa lain. "Terkahir inovasi, kita perlu supaya derajat kita sama dimata bangsa lain," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)