Jakarta: Sejumlah mantan kader Partai Demokrat, salah satunya mantan Bendahara Umum M Nazaruddin, dirangkul kepengurusan kubu Moeldoko. Nasib eks Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Anas Urbaningrum lalu menjadi pertanyaan, apakah akan direkrut juga atau tidak.
Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), Muhammad Rahmad, menyebutkan pihaknya belum bisa menentukan keputusan tersebut. Pasalnya, Anas masih menjalani masa hukuman.
"Bang Anas Urbaningrum kan masih di 'pesantren' (Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin) Bandung," kata Rahmad di kawasan Sport Center Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 25 Maret 2021.
Baca: 'Mencuci Pakaian Kotor', Politik Ala Demokrat Kubu Moeldoko
Dia enggan menerka-nerka apakah Anas juga akan direkrut kubu Moeldoko. Anas sedianya menjadi salah satu orang yang terang-terangan melawan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah dicopot sebagai ketum pada 2013.
"Ya 'pesantrennya' aja belum selesai, kok bicara setelahnya," ungkap dia.
Namun, Rahmad mengaku sering berkomunikasi dengan Anas. Dia rutin mengunjungi terpidana kasus korupsi Sport Center Hambalang tersebut setiap bulan. Anas, kata dia, belum tertarik pada polemik Demokrat.
"Beliau ingin konsentrasi secara penuh menuntaskan 'pesantrennya' di Bandung karena dikirim (masuk penjara) oleh Pak SBY," sebut dia.
Dia menilai kasus yang menjerat Anas terkesan dipaksakan. Kasus ini pula yang membuat Anas didepak dari kursi ketum Demokrat kemudian diganti oleh SBY.
"Setelah menekan Anas secara politik tidak berhasil, maka SBY melakukan cara menekan Anas itu dengan kasus hukum," ujar dia.
Jakarta: Sejumlah mantan kader
Partai Demokrat, salah satunya mantan Bendahara Umum M Nazaruddin, dirangkul kepengurusan kubu Moeldoko. Nasib eks Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Anas Urbaningrum lalu menjadi pertanyaan, apakah akan direkrut juga atau tidak.
Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (
KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), Muhammad Rahmad, menyebutkan pihaknya belum bisa menentukan keputusan tersebut. Pasalnya, Anas masih menjalani masa hukuman.
"Bang Anas Urbaningrum kan masih di 'pesantren' (Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin) Bandung," kata Rahmad di kawasan Sport Center Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 25 Maret 2021.
Baca:
'Mencuci Pakaian Kotor', Politik Ala Demokrat Kubu Moeldoko
Dia enggan menerka-nerka apakah Anas juga akan direkrut kubu Moeldoko. Anas sedianya menjadi salah satu orang yang terang-terangan melawan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY) setelah dicopot sebagai ketum pada 2013.
"Ya 'pesantrennya' aja belum selesai, kok bicara setelahnya," ungkap dia.
Namun, Rahmad mengaku sering berkomunikasi dengan Anas. Dia rutin mengunjungi terpidana kasus korupsi Sport Center Hambalang tersebut setiap bulan. Anas, kata dia, belum tertarik pada polemik Demokrat.
"Beliau ingin konsentrasi secara penuh menuntaskan 'pesantrennya' di Bandung karena dikirim (masuk penjara) oleh Pak SBY," sebut dia.
Dia menilai kasus yang menjerat Anas terkesan dipaksakan. Kasus ini pula yang membuat Anas didepak dari kursi ketum Demokrat kemudian diganti oleh SBY.
"Setelah menekan Anas secara politik tidak berhasil, maka SBY melakukan cara menekan Anas itu dengan kasus hukum," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)