Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) membuka lowongan aparatur sipil negara (ASN). Data sementara, jumlah lowongan yang disediakan mencapai 741.551.
Menteri PANRB Tjahjo Kumolo menyampaikan jumlah tersebut merupakan pengajuan dari pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat mengajukan 69.684 lowongan.
"Dengan rincian 61.129 lowongan untuk kementerian/lembaga dan 8.555 lowongan untuk delapan sekolah kedinasan," kata Tjahjo dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi II di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.
Sementara itu, pemerintah daerah mengajukan 671.867 lowongan. Lowongan paling banyak untuk guru kategori pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Sebanyak 565.633 (guru PPPK), PPPK nonguru sebanyak 21.571, dan CPNS (calon pegawai sipil negara) sebanyak 84.663," ungkap dia.
Tjahjo menyampaikan kebutuhan awal ASN 2021 mencapai 1.275.387. Namun, angka itu harus dirombak karena beberapa alasan.
"Jadi total kebutuhan ASN tahun 2021 (disesuaikan) dengan anggaran yang memang terbatas," sebut dia.
Baca: Butuh 1,3 Juta ASN, Kementerian PAN-RB Masih Godok Formasinya
Selain itu, belum semua instansi melengkapi dokumen pengajuan CPNS. Dari 588 instansi, baru 539 instansi yang telah melengkapi dokumen.
"Dan 49 instansi sudah mengusulkan dan ini sedang kita kejar lagi dalam dua-tiga hari ini untuk melengkapi dokumen," ujar dia.
Tjahjo menyampaikan pihaknya masih memfinalisasi jumlah lowongan CPNS dan PPPK 2021. Keputusan akhirkan disampaikan akhir Maret ini.
"Beberapa sebenarnya formasi yang dibutuhkan. Jadi ini tawar-menawar masih banyak, baik daerah, beberapa kementerian/lembaga, instansi," ujar dia.
Jakarta: Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) membuka lowongan aparatur sipil negara (
ASN). Data sementara, jumlah lowongan yang disediakan mencapai 741.551.
Menteri PANRB Tjahjo Kumolo menyampaikan jumlah tersebut merupakan pengajuan dari pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat mengajukan 69.684 lowongan.
"Dengan rincian 61.129 lowongan untuk kementerian/lembaga dan 8.555 lowongan untuk delapan sekolah kedinasan," kata Tjahjo dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi II di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.
Sementara itu, pemerintah daerah mengajukan 671.867 lowongan. Lowongan paling banyak untuk guru kategori pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Sebanyak 565.633 (guru PPPK), PPPK nonguru sebanyak 21.571, dan
CPNS (calon pegawai sipil negara) sebanyak 84.663," ungkap dia.
Tjahjo menyampaikan kebutuhan awal ASN 2021 mencapai 1.275.387. Namun, angka itu harus dirombak karena beberapa alasan.
"Jadi total kebutuhan ASN tahun 2021 (disesuaikan) dengan anggaran yang memang terbatas," sebut dia.
Baca:
Butuh 1,3 Juta ASN, Kementerian PAN-RB Masih Godok Formasinya
Selain itu, belum semua instansi melengkapi dokumen pengajuan CPNS. Dari 588 instansi, baru 539 instansi yang telah melengkapi dokumen.
"Dan 49 instansi sudah mengusulkan dan ini sedang kita kejar lagi dalam dua-tiga hari ini untuk melengkapi dokumen," ujar dia.
Tjahjo menyampaikan pihaknya masih memfinalisasi jumlah lowongan CPNS dan PPPK 2021. Keputusan akhirkan disampaikan akhir Maret ini.
"Beberapa sebenarnya formasi yang dibutuhkan. Jadi ini tawar-menawar masih banyak, baik daerah, beberapa kementerian/lembaga, instansi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)