Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo menjagokan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari menggantikan Komjen Budi Waseso (Buwas). Buwas bakal pensiun dari Kepala BNN Maret 2018.
Bamsoet menilai kepala BNN harus memiliki kemampuan baik dalam pemberantasan narkotika di Tanah Air.
"Perekrutan (kepala BNN) itu bisa dari dalam bisa dari luar lembaga. Kalau dari dalam saya melihat tidak ada yang lebih bagus dari Arman Depari. Nah kalau dari luar saya enggak bisa mengukur karena enggak ada perbandingan," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2018.
Arman, lulusan Akpol pada 1985 itu tercatat berpengalaman di bidang reserse kala bertugas di Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri. Mantan Kapolda Kepulauan Riau itu juga tercatat pernah ikut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan kepada tim Ditserse Polda Metro Jaya untuk mengungkap pelaku bom bali 1 dalam menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, pada 21 November 2002.
Baca: Komjen Buwas Sudah Serahkan Kriteria Penggantinya kepada Presiden
Bambang menuturkan pengalaman Arman yang berulang kali menjerat gembong narkoba menjadi nilai tambah. Prestasi itu dinilai mesti dilanjutkan agar strategi pemberantasan narkotika bisa dilakukan secara berkelanjutan.
"Yang terbaik adalah yang memiliki latar belakang pengetahuan reserse, memiliki latar belakang pengetahuan narkotika, tapi itu hanya harapan, terserah pada usernya atau pada pemerintah (untuk memilih)," ungkap Bambang.
Bambang mengatakan posisi kepala BNN tak hanya dari kalangan Polri. Bila memiliki keahlian khusus, kata dia, perwira TNI pun dimungkinkan mengisi jabatan setelah ditunjuk langsung Presiden Joko Widodo.
"Pergantian kepala BNN itu adalah domain pemerintah yakni Presiden. Kita serahkan sepenuhnya pada Presiden," ucap dia.
Sedangkan Komjen Buwas mengaku telah menyampaikan kriteria khusus penggantinya kepada Jokowi. Ia berharap Jokowi mempertimbangkan penggantinya dari kalangan internal. Ia meyakini junior-juniornya sangat mampu dan sudah memiliki strategi dalam pemberantasan narkotika di Indoneisa.
Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo menjagokan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari menggantikan Komjen Budi Waseso (Buwas). Buwas bakal pensiun dari Kepala BNN Maret 2018.
Bamsoet menilai kepala BNN harus memiliki kemampuan baik dalam pemberantasan narkotika di Tanah Air.
"Perekrutan (kepala BNN) itu bisa dari dalam bisa dari luar lembaga. Kalau dari dalam saya melihat tidak ada yang lebih bagus dari Arman Depari. Nah kalau dari luar saya enggak bisa mengukur karena enggak ada perbandingan," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2018.
Arman, lulusan Akpol pada 1985 itu tercatat berpengalaman di bidang reserse kala bertugas di Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri. Mantan Kapolda Kepulauan Riau itu juga tercatat pernah ikut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan kepada tim Ditserse Polda Metro Jaya untuk mengungkap pelaku bom bali 1 dalam menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, pada 21 November 2002.
Baca: Komjen Buwas Sudah Serahkan Kriteria Penggantinya kepada Presiden
Bambang menuturkan pengalaman Arman yang berulang kali menjerat gembong narkoba menjadi nilai tambah. Prestasi itu dinilai mesti dilanjutkan agar strategi pemberantasan narkotika bisa dilakukan secara berkelanjutan.
"Yang terbaik adalah yang memiliki latar belakang pengetahuan reserse, memiliki latar belakang pengetahuan narkotika, tapi itu hanya harapan, terserah pada usernya atau pada pemerintah (untuk memilih)," ungkap Bambang.
Bambang mengatakan posisi kepala BNN tak hanya dari kalangan Polri. Bila memiliki keahlian khusus, kata dia, perwira TNI pun dimungkinkan mengisi jabatan setelah ditunjuk langsung Presiden Joko Widodo.
"Pergantian kepala BNN itu adalah domain pemerintah yakni Presiden. Kita serahkan sepenuhnya pada Presiden," ucap dia.
Sedangkan Komjen Buwas mengaku telah menyampaikan kriteria khusus penggantinya kepada Jokowi. Ia berharap Jokowi mempertimbangkan penggantinya dari kalangan internal. Ia meyakini junior-juniornya sangat mampu dan sudah memiliki strategi dalam pemberantasan narkotika di Indoneisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)