Jakarta: Anggota Komisi III Arsul Sani meminta Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri mendalami laporan kasus pemerkosaan tiga anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sebab, terdapat perbedaan keterangan antara korban dan penyelidik Polres Luwu Timur.
"Pemeriksaan ini untuk menentukan apakah penyelidik setempat telah menyilidik sesuai protapnya atau belum, sudah menggali semua hal yang patut ditelusuri atau belum," ujar Arsul saat dikonfirmasi, Jumat, 8 Oktober 2021.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai kasus yang menyita perhatian khalayak luas ini seharusnya segera ditindaklanjuti Mabes Polri. Minimal, kata Arsul, dapat diambil alih Polda Sulawesi Selatan.
"Dengan demikian ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil penyelidikan tersebut," tutur dia.
Peristiwa kekerasan seksual pada anak itu terjadi pada 2019. Kasus diproses Polres Luwu Timur. Penyidik telah melakukan gelar perkara dan hasilnya tidak memiliki bukti cukup untuk menetapkan bapak ketiga anak itu tersangka.
Ketiga korban sempat ditangani Unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar, pada Desember 2019. Penyidik tak menemukan bukti fisik atau tanda-tanda kekerasan seksual yang dialami ketiga anak itu.
Berdasarkan hasil asesmen P2TP2A Kabupaten Luwu Timur, tidak ditemukan adanya tanda-tanda trauma pada ketiga anak terhadap ayahnya. Ketiga anak itu disebut langsung menghampiri dan duduk di pangkuan ayahnya.
"Sehingga penyidik melaksanakan gelar perkara di Polres Luwu Timur dan di Polda Sulsel dengan hasil menghentikan proses penyelidikan pengaduan tersebut dengan alasan tidak ditemukan bukti yang cukup sebagaimana yang dilaporkan," kata Kapolres Luwu Timur AKBP Silvester MM saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Oktober 2021.
Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah dimuat dalam pemberitaan. Ibu korban mengaku laporan ditolak polisi meski sejumlah bukti sudah disertakan.
Baca: Polisi Dinilai Tidak Serius Tangani Laporan Pemerkosaan 3 Anak Oleh Ayahnya
Jakarta: Anggota
Komisi III Arsul Sani meminta Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum)
Polri mendalami laporan
kasus pemerkosaan tiga anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sebab, terdapat perbedaan keterangan antara korban dan penyelidik Polres Luwu Timur.
"Pemeriksaan ini untuk menentukan apakah penyelidik setempat telah menyilidik sesuai protapnya atau belum, sudah menggali semua hal yang patut ditelusuri atau belum," ujar Arsul saat dikonfirmasi, Jumat, 8 Oktober 2021.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai kasus yang menyita perhatian khalayak luas ini seharusnya segera ditindaklanjuti Mabes Polri. Minimal, kata Arsul, dapat diambil alih Polda Sulawesi Selatan.
"Dengan demikian ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil penyelidikan tersebut," tutur dia.
Peristiwa
kekerasan seksual pada anak itu terjadi pada 2019. Kasus diproses Polres Luwu Timur. Penyidik telah melakukan gelar perkara dan hasilnya tidak memiliki bukti cukup untuk menetapkan bapak ketiga anak itu tersangka.
Ketiga korban sempat ditangani Unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar, pada Desember 2019. Penyidik tak menemukan bukti fisik atau tanda-tanda kekerasan seksual yang dialami ketiga anak itu.
Berdasarkan hasil asesmen P2TP2A Kabupaten Luwu Timur, tidak ditemukan adanya tanda-tanda trauma pada ketiga anak terhadap ayahnya. Ketiga anak itu disebut langsung menghampiri dan duduk di pangkuan ayahnya.
"Sehingga penyidik melaksanakan gelar perkara di Polres Luwu Timur dan di Polda Sulsel dengan hasil menghentikan proses penyelidikan pengaduan tersebut dengan alasan tidak ditemukan bukti yang cukup sebagaimana yang dilaporkan," kata Kapolres Luwu Timur AKBP Silvester MM saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Oktober 2021.
Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah dimuat dalam pemberitaan. Ibu korban mengaku laporan ditolak polisi meski sejumlah bukti sudah disertakan.
Baca:
Polisi Dinilai Tidak Serius Tangani Laporan Pemerkosaan 3 Anak Oleh Ayahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
