Pimpinan Ponpes Tanbihul Ghofiliin Banjarnegara, KH Khayatul Makki (Gus Khayat). Dok. Istimewa
Pimpinan Ponpes Tanbihul Ghofiliin Banjarnegara, KH Khayatul Makki (Gus Khayat). Dok. Istimewa

Semua Pihak Diminta Jaga Muruah NU

Achmad Zulfikar Fazli • 30 November 2021 00:45
Jakarta: Nahdiyin Indonesia menyayangkan adanya aksi demo di depan Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Jumat, 26 November 2021. Gerakan Santri Kultural memprotes surat edaran dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang meminta Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) dilaksanakan pada 17 Desember 2021.
 
Bahkan, salah satu orator menyebut KH Miftahul Akhyar menyalahgunakan wewenang dan memancing kegaduhan di internal NU. Ujaran itu dianggap menghina Rais Aam PBNU. Bahkan pihak Banser mengeluarkan perintah untuk memburu orang yang telah menghina Rais Aam.
 
“Kami warga nahdliyin Indonesia dengan ini memohon dengan segala kerendahan hati, pertama agar dapat menjaga muruah Rais Aam sebagai pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama, jaga muruah Nahdlatul Ulama dari anasir-anasir jahat politisi kegedean syahwat," tegas pimpinan Ponpes Tanbihul Ghofiliin Banjarnegara, KH Khayatul Makki (Gus Khayat), dalam keterangan tertulis, Senin, 29 November 2021.

Gus Khayat meminta semua pihak menghentikan rekayasa demonstrasi tidak beretika dan rekayasa dukungan yang berpotensi memecah belah nahdiyin. Dia mengingatkan kembali pesan KH Maimoen Zubair (Mbah Moen).
 
"Jadi orang Islam itu, kata Mbah Moen, jangan galak-galak. Orang itu harus penuh kasih sayang. Allah memiliki sifat Ar Rahman, sifat kasih sayang, agar dicontoh umat manusia," ucap Gus Khayat menirukan pesan Mbah Moen.
 
Baca: Banser Siaga Satu Amankan Kantor PBNU Jelang Muktamar
 
Gus Khayat juga mendorong PBNU bersikap cepat, tegas, dan memberikan sanksi terukur kepada orang-orang atau lembaga NU yang melanggar Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART), serta berpotensi merusak dan memecah belah NU.
 
“Kami mohon Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sungguh-sungguh menjalankan keputusan Konbes (konferensi besar) Jakarta untuk melaksanakan Muktamar yang berkualitas dan bermartabat sesuai Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART)," ujar Gus Khayat.
 
Di samping itu, dia berharap PBNU segera menggelar rapat pleno sebagai forum rapat tertinggi untuk menghasilkan keputusan yang harus ditaati seluruh nahdiyin sesuai hasil keputusan Konbes NU di Jakarta.
 
Berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konbes NU yang digelar di Jakarta pada 25-26 September 2021, penyelenggaraan muktamar harus mematuhi keputusan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat nasional dan daerah setempat.
 
Kepastian mengenai pelaksanaan Muktamar ke-34 NU belum menemukan titik terang. Muktamar seharusnya digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021. Namun, jadwal tersebut dibatalkan karena pemerintah menerapkan kebijakan PPKM level 3 pada 24 Desember-2 Januari 2022.
 
Pihak PBNU belum mengeluarkan putusan terkait adanya rencana perubahan tanggal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU tersebut. Keputusan akan diambil melalui rapat pleno PBNU.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan