Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Cegah Hasil Survei Capres Mengorbitkan Tokoh Tertentu

Fachri Audhia Hafiez • 23 Mei 2021 12:41
Jakarta: Survei opini publik yang menyoroti figur calon presiden (capres) 2024 dinilai perlu dikelompokkan dari sisi potensial pencalonannya. Pasalnya, informasi kepada publik terkait figur capres masih minim.
 
"Malah terkesan sebagai dagangan nama yang ingin diorbitkan," kata Direktur Riset Lembaga Indonesia Presidential Studies (IPS), Arman Salam, saat dihubungi, Minggu, 23 Mei 2021.
 
Menurut Arman, dalam membicarakan capres mestinya nama potensial dari semua latar belakang calon harus dimasukkan. Pasalnya, setiap orang berpeluang dicalonkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Jika diparsialkan bisa jadi (pelawak) Tukul Arwana masuk pada lima besar calon presiden. Jika pertanyaan dibatasi dengan dari pelawak kondang di Indonesia, siapa yang dipilih Ibu atau Bapak menjadi presiden 2024," ujar Arman.
 
Menurut dia, survei IPS beberapa waktu lalu masih menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pariwisata dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di posisi teratas. Sementara itu, dari figur berlatar belakang, baik pimpinan partai, kepala daerah, politisi, militer, akademisi, dan menteri, ada empat nama.
 
"Maka nama Prabowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih sengit di papan atas," ujar Arman.
 
Arman tak memungkiri survei opini publik sering dijadikan sebagai alat untuk memotret opini kekinian dari berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan sosial. Namun, survei harus memiliki ilmu tentang teknik sampling yang mumpuni. Pembuatan pertanyaan juga wajib diperhitungkan.
 
"Pertanyaan harus diuji validitas dan reabilitasnya agar hasilnya akurat paling tidak mendekati kondisi sesungguhnya," ucap Arman.
 
Sebelumnya, Akar Rumput Stratejik Konsulting (ARSC) menggelar survei sosok potensial capres dari menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM). Berdasarkan survei, Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh dengan elektabilitas tertinggi 25,26 persen.
 
Elektabilitas Sandiaga mengalahkan Prabowo Subianto. Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu berada di posisi kedua dengan dukungan 19,17 persen.
 
Selanjutnya, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga mendapatkan elektabilitas 9,79 persen. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyusul dengan dukungan 7,69 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan